Lensa Olahraga

Mengenal Olahraga Anggar, Olahraga Elit Asal Italia dan Jerman

Anggar merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang menggunakan senjata menyerupai pedang. Dalam olahraga ini menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk, atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dan memanfaatkan kelincahan tangan.

Secara etimologi kata ‘anggar’ dalam bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Prancis ‘en garde’ yang berarti ‘bersiap’. Kata ‘en garde’ sendiri digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk memberikan perintah ‘bersiap’ kepada pemain.

Olahraga ini bisa dibilang sebagai “olahraganya orang kaya” alias olahraga elit di mana perlengkapan untuk olahraga ini sangat banyak.

Mulai dari jaket anggar, masker alias topeng anggar, sarung tangan, sepatu, pedang, hingga pelengkap lain seperti plastron atau pelindung ketiak, plat coaster untuk wanita dan pakaian kebugaran berbahan ringan untuk menutupi seluruh bagian tubuh.

Sementara itu, ada tiga jenis pedang yang digunakan dalam ajang Olimpiade, yaitu foil, epee, dan sabre. Dilengkapi dengan kabel dan kostum khusus, para pemain dihubungkan dengan sistem penilaian elektroni yang akan bereaksi jika terkena serangan dari lawan.

Arena permainan anggar sendiri biasanya dalam ruangan tertutup, dengan area khusus bertanding dengan panjang 14 meter dan lebarnya 1,5 meter. Area ini ditutupi linoleum alias gabus dan dilengkapi dengan peralatan elektronik untuk mengetahui poin yang diperoleh.

Secara resmi, anggar dimainkan dengan tekni tertentu mulai dari hormat, memegang dan mengayunkan pedang, gerakan kaki, hingga menyerang dan menghindar.

Untuk teknik menyerang dan menghindar ini ada beberapa istilah, seperti Attack untuk menyerang lawan, Parry untuk menghindari lawan, Riposte untuk menyerang balik lawan, dan Counter-riposte untuk gerakan menyerang setelah melakukan Parry untuk mengantisipasi Riposte dari lawan.

Cabang olahraga anggar ini awalnya adalah bentuk pelatihan militer di Italia dan Jerman, lalu mulai berkembang menjadi sebuah olahraga sekitar abad ke-14. Lalu terus berkembang hingga pada abad ke-17 dan pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade tahun 1896.

Anggar sendiri masuk ke Indonesia dibawa oleh Belanda pada masa penjajahan. Kemampuan bermain anggar kemudian diwajibkan bagi setiap tentara Hindia Belanda kala itu.

Lalu, dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama yang diselenggarakan pada tahun 1948 di Solo, olahraga anggar mulai diperkenalkan dan mulai dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional tahun 1951 dan terus berlanjut hingga sekarang.

Penulis: Chumaida

Editor/redaktur: Rizky / Wara

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *