Lensa Terkini

Mahfud Cerita Soal Professor yang Meninggal, Puthut: Sudah Diam Saja Pak

Untuk kesekian kalinya, cuitan-cuitan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD kembali menjadi sorotan publik. Setelah sebelumnya mencuit soal sinetron Ikatan Cinta dan klarifikasi kasus pembunuhan enam pengawal HRS, kini Mahfud banyak disinggung lagi tentang tweetnya yang menceritakan kisah seorang professor yang rela memberikan oksigennya kepada juniornya hingga akhirnya professor tersebut meninggal.

“Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan. Ada juga Profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kepada yuniornya untuk menggunakan satu-satunya oksigen yang tersisa ketika keduanya sama-sama terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat.” Tulisnya pada Senin (26/7).

Cuitan tersebut lantas memancing komentar dari berbagai kalangan. Banyak yang meminta Mahfud lebih baik berhenti menggunakan sosial media sebab dianggap cuitannya tak mencerminkan empati kepada rakyat.

“Pak @mohmahfudmd kalau memang sudah tidak bisa berpikir tentang covid, lebih baik diam saja. Daripada menyakiti banyak pihak dan membuat blunder yang tidak perlu. Setiap orang punya masanya, dan sekarang sepertinya bukan masa anda.” Kata penulis buku Puthut EA.

Gus Nadir pun turut mengomentari dengan mengatakan agar Mahfud berfokus pada penanganan pandemi saja. “Prof @mohmahfudmd twit yang mengharukan ini biar kami saja yang posting. Kalau bagian panjenengan itu sebaiknya memastikan kejadian mengharukan itu gak terjadi lagi: jangan sampai oksigen/ventilator kurang dan RS kapasitasnya over sampai antrian panjang. Kita bagi tugas saja prof.”

Komentar lain juga datang dari politisi Fadli Zon. Ia menyinggung Mahfud yang tak sepatutnya mencuit demikian dan seharusnya menulis cuitan ucapan permintaan maaf. Menurutnya, cerita yang ditulis Mahfud dalam tweetnya telah mencerminkan kegagalan pemerintah dalam mengatasi pandemi.

“Tak perlu didramatisir seperti sinetron Ikatan Cinta.” Tegas Fadli Zon. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *