Lensa Terkini

Kisah ‘Sewu Dino’ Siap Difilmkan, Akankah Sesukses ‘KKN di Desa Penari’ ?

KKN di Desa Penari merupakan kisah yang ditulis oleh salah satu pengguna akun Twitter SimpelMan. Kisah ini difilmkan dan sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia sejak 30 April 2022 lalu.

Antusias masyarakat terhadap film ini sangat fantastis. Hal itu dapat dilihat dari jumlah penonton yang sampai hari ini, telah mencapai 8 juta orang dan kabarnya akan terus bertambah. Pencapaian ini, lantas menobatkan film KKN di Desa Penari menjadi film terlaris sepanjang masa.

Setelah KKN di Desa Penari, sebuah utas dari SimpelMan yang berujudul ‘Sewu Dino’ juga dikabarkan akan segera diangkat ke layar lebar oleh MD Pictures. Cerita ‘Sewu Dino’ dinilai netizen memiliki cerita yang lebih seram dibandingkan KKN di Desa Penari, karena mengangkat budaya santet yang kental di daerah Jawa Tengah.

Kisah Sewu Dino ini memiliki latar waktu tahun 2001, dan ditulis oleh SimpleMan pada 2019 lalu. Cerita ini mengisahkan tentang sosok wanita bernama Sri, yang terpaksa merantau ke kota untuk menjadi seorang asisten rumah tangga.

Ia bekerja sebagai asisten rumah tangga untuk sebuah keluarga Atmojo, keluarga terpandang di kota tersebut. Selain Sri, terdapat dua orang lain yang juga bekerja di tempat itu sebagai asisten rumah tangga, yang bernama Erna dan Dini.

Sayangnya, kehadiran mereka di rumah mewah yang berlokasi di tengah hutan ini adalah awal dari petaka yang mengerikan. Hal ini terjadi karena selain memiliki tugas untuk membersihkan rumah layaknya asisten rumah tangga. Ketiga orang itu, Sri, Erna, dan Dini, juga memiliki tugas lain untuk merawat seorang perempuan bernama Dela yang sedang dalam keadaan mati suri.

Sembari bekerja, ketiga orang tersebut akhirnya menguak fakta yang mengerikan, setelah berbagai kejadian horor yang terjadi dirumah mewah tersebut. Konon gadis bernama Dela tersebut menjadi korban santet 1000 hari (sewu dino dalam bahasa jawa).

Singkat cerita, mereka masih bertahan dan Della bisa disembuhkan dengan syarat harus menemukan seluruh boneka santet. Hal ini dilakukan supaya santet yang dibuat dapat kembali ke keluarga Kuncoro, pihak yang mengirimkan santet kepada Della.

Disimpulkan, bahwa ternyata santet yang dikirim oleh keluarga Kuncoro itu, merupakan balasan atas perlakuan sama yang lebih dahulu dilakukan oleh keluarga Atmojo hingga balasan itu menyerang Della.

Kepiawaian SimpelMan dalam menceritakan kejadian demi kejadian dalam kisah Sewu Dino, membuat para pembaca terasa ikut kedalam cerita dan membuat bulu kuduk merinding sepanjang membaca kisah ini. Tentu saja akan sangat seru jika film ini diangkat ke layar lebar, dan mungkin film ini nantinya akan Lebih menyeramkan dibandingkan film KKN di Desa Penari.

Penasaran dengan kisah ini? Temukan jawabannya di film Sewu Dino nanti! (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *