Lensa Manca

Kisah Mencekam 100 Menit Dijadikan Tameng Manusia oleh Israel

Meski sudah dua minggu berlalu sejak siksaan yang dialaminya, Bahaa el-Din Abu Ras, 36, masih terlihat tertekan saat menceritakan lagi kisah mencekam saat dirinya dipakai sebagai tameng manusia selama 100 menit untuk melindungi tentara-tentara Israel di Tepi Barat.

Senin, 15 Januari 2024, pukul 1.30 malam, tentara Israel menyerbu Dura, Selatan Hebron. Dengan sekitar 10 kendaraan militer, mereka berhenti di area komersial pusat kota. Dekat dengan toko Bahaa dan siksaan terhadapnya pun dimulai.

Tentara Israel melemparkan bom-bom gas air mata. Semua orang menutup pintu dan mencoba meninggalkan tempat. Di saat itulah, sekelompok tentara bermasker menghampiri dan menyuruhnya membuka pintu. Berbicara Bahasa Arab, mereka bilang mau memeriksa apakah toko Bahaa menjual drone pengintai. Bahaa membantahnya tapi mereka tetap melakukan pencarian dan mengacaukan isi toko.

Tentara-tentara itu bertanya siapa pemilik toko dan ketika dijawab oleh Bahaa. Mereka menendangnya, memukulmya dan menghinanya secara verbal. Mereka juga menyerang dua pria yang bekerja di toko Bahaa yang menjual telpon selular dan peralatan servis telepon.

Disandera dan Dijadikan Tameng

Selanjutnya Bahaa berjalan di jalanan, di mana orang-orang Palestina melancarkan satu-satunya perlawanan yang mereka bisa: melempar batu ke para tentara. Dua karyawan Bahaa disuruh pulang dan Bahaa disuruh berjalan di depan para tentara itu sambil berkata, “Kamu berjalan di depan kami, kita lihat apakah mereka masih berani melempari kita.”

Saat-saat ia  berdiri di tengah pasar, melindungi para tentara yang bersenjata lengkap dengan tubuhnya, sangat susah diceritakan. Peluru berdesing di atas kepalanya, suara tembakan memekakkan telinga. Yang Bahaa ingat adalah istri dan anak-anaknya. Apakah ia akan bisa bertemu mereka lagi?

Kisah mencekam itu berlangsung selama sekitar 100 menit. Ia menyaksikan tentara-tentara Israel menembaki orang Palestina. Tentara yang menggunakannya sebagai tameng menggesernya ke kanan dan kiri. Membuat Bahaa tetap berada di antara mereka dan warga Palestina. Batu-batu tetap dilemparkan ke arah mereka dari berbagai penjuru.

Aktivis Imad Abu Hawash dari Pusat Hak Asasi Manusia Palestina mengatakan, penggunaan orang Palestina untuk tameng sering dilakukan oleh Israel ketika berada di wilayah Palestina. Meski itu merupakah kejahatan menurut hukum internasional dan Konvensi Jenewa. Sudah tak terhitung kasus yang sama terdokumentasi. Bahkan ada yang melibatkan anak-anak.

Melakukan pelanggaran itu memungkinkan para tentara itu dihukum dalam pengadilan kejahatan internasional jika ada permintaan tuntutan dilayangkan.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Sumber: Mosab Shawer, West Bank human shield describes ‘100 breathless minutes’ held by Israel, diakses 1/2/2024 dari aljazeera.com

Baca Juga : https://lensa44.com/tentara-israel-masuk-rumah-sakit-dan-bunuh-tiga-orang-palestina/

Share