Lensa EntertainmentLensa Sinema

Killers of the Flower Moon Harus Menang Best Picture Oscar

Perlu nyali untuk mengganti mitos heroisme kulit putih dalam menundukkan penduduk asli Amerika dengan kisah nyata. Betapa kejam dan rasisnya kaum kulit putih Amerika sebenarnya. Terutama dalam dunia perpolitikan di mana sejarah itu sangat ditekan hingga kini. Saat ini banyak ‘revisionis’ di barat, semacam penghancur barat. Ini menorehkan goresan yang dalam pada keserakahan kolonialis dan korupsi kapitalis di mana Amerika sebenarnya didirikan. Dalam hal film revolusioner, tidak ada yang bisa menandingi Killers of the Flower Moon dalam Oscar tahun ini.

Dengan latar Oklahoma tahun 1922, di mana temuan minyak bumi membuat Osage Nation menjadi orang terkaya di bumi. Kenyataan di mana mereka diwajibkan punya wali berkulit putih untuk mengelola kekayaan mereka adalah awal dari ketidakadilan di sini. Muka dua William “King” Hale yang diperankan Robert De Niro, punya rencana menjodohkan keponakannya yang lamban Ernest (Leonardo Dicaprio) dengan pewaris Osage Mollie (Lily Gladstone). Kemudian secara sistematis menyingkirkan keluarga Mollie dan Mollie sendiri dari hak akan minyak bumi itu. Termasuk juga meyingkirkan seluruh komunitas Osage.

Dibutakan oleh cinta dan kekayaan, Mollie dan kaumnya lama baru menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Scorsese adalah pembuat film yang nyaris sempurna: detail tanpa cela, pengambilan gambar secara berkeliling, komposisi yang realistis, merebaknya kekerasan, ekspresi wajah bahkan dari karakter-karakter kecil pun, musik yang mendebarkan karya Robbie Robertson. Dan lebih dari itu, komitmen DiCaprio dan Gladstone waktu menggambarkan kontradiksi dan menipu diri sendiri dalam romansa buruk mereka.

Terutama Gladstone yang menampilkan sesuatu yang belum pernah kita lihat – keren dan tenang tapi sangat rentan di dalam.

Terlepas dari keotentikan dan penggambaran penuh hormat kultur Osage, beberapa kritik ditujukan karena terlalu fokus pada kaum kulit putih. Scorsese justru yang pertama menunjukkan hal ini, dirinya tidak layak untuk bicara mengenai apa yang dialami penduduk asli Amerika. Ia hanya bisa menggunakan kemampuannya untuk menyoroti episode memalukan dari sejarah Amerika yang terlupakan. Killer of the Flower Moon jelas-jelas mengubah sejarah.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Sumber: Steve Rose, Why Killers of the Flower Moon should win the best picture Oscar, diakses 2/3/2024 dari theguardian.com

Baca : https://lensa44.com/10-rekor-oscar-dipecahkan-di-nominasi-2024/

Share