Lensa KesehatanLensa Lifestyle

Kenali Dysania, Penyebab Seseorang Sulit Bangun

Kondisi di mana seseorang sulit bangun pagi secara terus-menerus dinamakan gangguan dysania. Apabila dibiarkan, kondisi ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental.

Sejatinya, mereka bukan malas bangun, tetapi merasa “berat” untuk meninggalkan tempat tidur, walaupun sudah terbangun sejak 1 atau 2 jam sebelumnya.

Kondisi dysania bukanlah sebuah penyakit, melainkan suatu gejala dari kondisi medis tertentu. Dysania akan membuat seseorang enggan beranjak dari tempat tidur, karena selalu merasa Lelah. Dysania bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya depresi.

Dijelaskan secara medis, dysania merupakan keadaan di mana perasaan jangka panjang yang membuat seseorang enggan beranjak dari tempat. Walaupun sebenarnya sudah terbangun dari tidur, nyatanya yang diinginkan orang dengan dysania hanyalah kembali meringkuk di tempat tidur.

Dilansir dari Healthshits, dysania bisa dikaitkan dengan risiko masalah pada kesehatan yang membuat seseorang kelelahan. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa dysania bukanlah sebuah diagnosis medis, melainkan merupakan gejala yang mendasari suatu masalah kesehatan.

Adapun beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat dari dysania, antara lain:

Depresi

Depresi bisa jadi ada kaitannya dengan dysania, di mana akan membuat seseorang kurang tidur hingga semakin memperburuk gejalanya. Selanjutnya, depresi ada kalanya disebabkan oleh kelelahan akibat menderita masalah kesehatan lain.

Gangguan Tidur

Ada sekitar 80 jenis gangguan tidur, beberapa di antaranya bisa menjadi pemicu timbulnya dysania yang membuat seseorang sulit untuk bangun pagi.

Sleep Apnea

Dysania juga bisa menjadi gejala munculnya sleep apnea. Gangguan pernafasan saat tidur ini dapat menyebabkan tidur menjadi tidak nyenyak di malam hari. Efeknya, Anda tetap merasa Lelah begitu sudah terbangun dari tidur. Rasa enggan beranjak dari tempat tidur di pagi hari pun akhirnya muncul.

Penyakit Jantung

Penderita penyakit jantung juga bisa mengalami dysania. Hal ini karena penderita penyakit jantung akan mengalami sejumlah kondisi, yang menyebabkan mereka rentan mengalami gangguan tidur.

Beberapa kondisi tersebut adalah nyeri dada yang dapat menyebabkan kesulitan untuk tidur nyenyak, rasa tidak nyaman jika berbaring di tempat tidur, dan efek penggunaan obat. Akibatnya, penderita penyakit jantung akan mengalami kelelahan yang berlebihan, sehingga rentan mengalami dysania.

Dysania tidak bisa dianggap sepele, karena dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda dan bisa saja menjadi tanda adanya penyakit yang serius dan terus berlanjut menjadi clinomania. Pastikan untuk tetap menjaga pola hidup Anda adalah pola hidup yang sehat. (BTP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *