Kemenag Cabut Sertifikat Halal Wine Nabidz Usai Temukan Pelanggaran

Kemenag melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) resmi mencabut sertifikat halal sebuah produk jus buah bernama Nabidz, setelah ditemukan pelanggaran dalam proses pembuatannya,

Kepala BPJH, Muhammad Aqil Irham, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi dugaan pelanggaran yang sebelumnya dilaporkan oleh masyarakat. Hasilnya, pelanggaran tersebut benar adanya.

Pelaku usaha produk jus buah Nabidz, kata Aqil, sengaja memanipulasi data pengajuan sertifikasi halal.

“Atas pelanggaran yang dilakukan pelaku usaha berinisial ‘BY’, BPJPH telah memberikan sanksi berupa pencabutan sertifikat halal dengan nomor ID311100037606120523 dengan produk Jus Buah Anggur terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2023 lalu,” kata Aqil dalam keterangan resminya, dikutip pada Rabu (23/8).

Aqil menjelaskan, produk jus atau sari buah dapat disertifikasi melalui mekanisme self declare atau pernyataan dari pelaku usaha tersebut. Pasalnya, sari buah termasuk dalam produk yang tidak menimbulkan risiko.

Masalahnya, yang dilakukan oleh produsen Nabidz adalah adanya proses fermentasi dalam pembuatan minuman tersebut, yang seharusnya mendapat pendampingan untuk mendaftar sertifikasi halal secara reguler.

“Karena, kalau ada fermentasi artinya ada proses kimia yang dilakukan sehingga memerlukan uji lab yang harus dilakukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH),” tambahnya.

Lebih lanjut, Aqil mengatakan apabila produsen masih ingin memasarkan produk sari buahnya, maka mereka harus terbuka terkait proses dan kandungan yang ada dalam minuman buatannya.

“Jika pelaku usaha masih ingin melakukan penjualan produknya tersebut maka sesuai ketentuan, wajib mencantumkan keterangan tidak halal di produknya. Juga mencantumkan kadar alkoholnya berapa persen,” tegasnya.

Penulis: Alfakamila

Editor/redaktur: Rizky / Wara