Lensa Olahraga

Indra Sjafri ungkap 5 Pilar yang Harus Diperbaiki dalam Sepak Bola Indonesia

Pelatih Tim Nasional Indonesia (Timnas), Indra Sjafri mengungkapkan 5 pilar penting yang perlu diperbaiki dalam sepak bola Indonesia. Lima hal itu ia ungkapkan berdasarkan pengalamannya menjadi pelatih Timnas mulai dari U-16 hingga U-23.

Kelima poin tersebut menurut Indra adalah infrastruktur, kurikulum, pengembangan pelatih, pengembangan pemain dan kompetisi. Menurutnya semua poin itu saling berkaitan dan perlu diberi perhatian yang sama oleh semua pemangku kepentingan sepak bola Indonesia.

“Infrastruktur yang saya maksud bukanlah menambah stadion tapi menyediakan lapangan untuk anak-anak bergerak atau berlatih sepak bola karena untuk calon atlet adalah orang yang multi lateral, orang yang tumbuh dengan banyak gerak,” ungkap Indra dalam Rakernas bersama Lembaga Seni Budaya dan Lembaga Pengembangan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Sabtu (28/10).

Menurut pandangannya, tidak ada kebutuhan untuk memperbanyak stadion sepak bola, tetapi yang harus didorong adalah peningkatan jumlah lapangan sepak bola di pedesaan. Ia berpendapat bahwa banyak anak yang memiliki potensi multilateral berada di desa, tetapi sayangnya mereka tidak memiliki fasilitas yang mendukung perkembangan bakat mereka.

Selanjutnya, menurut Indra, hal yang perlu diberikan perhatian adalah kurikulum sepak bola di Indonesia. Dia menekankan bahwa dari 20 negara terbaik dalam peringkat 1 hingga 20, semua karena mereka memiliki filosofi sepak bola yang kuat.

“Butuh waktu lama untuk anak indonesia menyesuaikan dengan cara bermain dengan anak-anak di luar negeri. Kurikulum itu dinamis, dan harusnya diupgade terus 5 tahun sekali. Sebagai pelatih juga harus punya inovasi untuk menyesuaikan turnamen yang dihadapi,” imbuhnya.

Hal yang perlu diperbaiki selanjutnya adalah pengembangan pelatih karena peran pelatih dinilai sangat penting dalam membangun tim. “Kita selalu membayangkan masuk piala dunia, tapi kita tidak memperhitungkan berapa pelatih yang kita punya. Padahal peran pelatih sangat penting dalam membangun tim-tim,” jelas Indra.

Lebih lanjut, hal yang perlu diperbaiki adalah pengembangan pemain. “Saya 11 tahun jadi pelatih, hampir semua pelatih melulu hanya tahu basic sepak bola,” katanya.

Dia berpendapat bahwa penting untuk alokasi anggaran yang memungkinkan pelatih-pelatih mendapatkan pelatihan tanpa biaya, yang akan menghasilkan peningkatan kualitas pelatih. Indra mengungkapkan kekhawatirannya bahwa di Indonesia, orang dapat menjadi pelatih tanpa memiliki keterampilan dasar seperti menendang bola sehingga ia mengusulkan perlunya menyediakan pelatihan gratis.

“Jepang punya pelatih 80 ribu, seribu lebih itu A Pro. Coba bandingkan. Ini yang harus kita kejar. Kita beruntung ada Inpres nomor 3 tahun 2019, kami punya program kalau bisa lisensi D dan C itu gratis,” ujarnya.

Yang terakhir menurut Indra adalah kompetisi. “Orang menganggap bahwa untuk bisa berprestasi hanya lewat kompetisi, padahal tidak. Kompetisi itu setelah empat hal di atas sudah baik. Kompetisi itu hanya ujian saja. Harus didukung dengan faktor-faktor lain seperti wasit dan lainnya, ” tutur Indra.

Menurutnya, apabila kita memberikan dukungan pada kelima aspek ini, kita akan membawa perkembangan sepak bola ke arah yang lebih baik di masa depan. Di sisi lain, dalam rencana jangka pendek, kita perlu mendatangkan pemain berbakat dari luar negeri untuk mencapai prestasi lebih cepat, yang dapat memotivasi generasi mendatang.

“Bagaimana kita bisa mempersiapkan generasi berbakat sepak bola Indonesia yang lebih unggul jika kita tidak menginvestasikan dalam pelatih dan pemain berkualitas? Mari tingkatkan kualitas ini, dan mari kita hindari saling menyalahkan, karena hal itu yang sangat tidak produktif,” pungkas Indra.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/ Wara

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *