Lensa Manca

Imbas Jebolnya Bendungan Ukraina: 7 Orang Hilang, 2.700 Warga Dievakuasi

Jebolnya sebuah bendungan raksasa di Nova Kakhovka, Ukraina Selatan, pada Selasa (6/6) berdampak serius bagi penduduk sekitar.

Melansir dari media TASS, Kamis (8/6) walikota Nova Kakhovka, Vladimir Leontyev, melaporkan setidaknya 7 orang dilaporkan hilang setelah bendungan raksasa di atas Sungai Dnipro itu meledak.

“Tujuh orang yang kami tahu pasti (hilang),” kata Walikota yang ditunjuk Rusia di Kota Nova Kakhovka itu.

Insiden tersebut mengakibatkan banjir bandang yang menerjang wilayah sekitar bendungan termasuk zona perang Ukraina-Rusia. Pejabat Ukraina menyebut sekitar 80 desa di seluruh Kherson berisiko terkena banjir.

Para pejabat juga mengatakan sekita 42.000 penduduk yang tinggal di sepanjang Sungai Dnipro juga berisiko terdampak banjir.

Sementara itu, lebih dari 2.700 orang telah dievakuasi dari kedua sisi sungai itu pada Rabu (7/6) akibat banjir yang disebabkan jebolnya bendungan Nova Kakhovka di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia itu.

Juru bicara layanan darurat Ukraina, Oleksandr Khorunzhiy mengatakan sejauh ini sekitar 1.450 orang sudah dievakuasi. Ia juga mengatakan belum ada informasi mengenai korban tewas ataupun luka-luka.

Pihak berwenang Ukraina juga mengatakan, ribuan warga lainnya harus meninggalkan rumah. Namun tanpa diberi perintah pun sudah banyak yang melakukan atas kemauannya sendiri.

Di sisi lain wakil gubernur wilayah Kherson, Tyana Kuzmich melaporkan bahwa sekitar 1.457 orang dievakuasi di sisi sungai yang dikuasai Rusia, termasuk 38 orang diselamatkan dari atap rumah. Ia juga melaporkan sekitar 1.582 rumah terendam banjir di sisi kanan Sungai Dnipro.

Akibat jebolnya bendungan yang mengakibatkan banjir bandang itu, Rusia dan Ukraina saling tuding sabotase atas insiden di bendungan tersebut.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Kyiv menyabotase untuk mengalihkan perhatian lantaran serangan balasan mereka gagal.

Sementara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuding rusaknya bendungan di kawasan Kherson itu sebagai “tindakan teroris” Moskow.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, hancurnya bendungan itu terjadi pada saat genting dalam perang yang sedang berlangsung menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Bendungan Kakhova ini sendiri biasa digunakan sebagai media penyeberangan bagi pasukan Ukraina yang beroperasi di daerah tersebut dan kehancurannya itu dapat mempersulit upaya Ukraina untuk beroperasi di daerah itu. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *