Lensa Manca

Di tengah Situasi Kian Memanas, Panglima Militer AS-Rusia Adakan Pembicaraan

Panglima Militer Rusia dan Amerika Serikat menggelar pembicaraan via telepon ketika suasana tengah memanas pada Selasa (23/11).

Pembicaraan ini berlangsung ketika eskalasi di kawasan Eropa Timur tengah memanas. Disebabkan oleh Ukraina dan sekutunya menganggap Rusia berencana menginvasi Ukraina dalam waktu dekat.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Militer Rusia dan Mark Milley, Kepala Staf Gabungan Militer AS, membahas keamanan internasional tanpa adanya rincian lebih lanjut.

Sementara itu, Pentagon pun mengonfirmasi bahwa komunikasi di antara kedua jenderal Gerasimov dan Milley membahas masalah yang berhubungan dengan keamanan.

“Panggilan telepon merupakan kelanjutan komunikasi antara kedua pemimpin untuk memastikan pengurangan risiko dan de-konflik operasional,” kata Pentagon.

Komunikasi ini berlangsung ketika kedua negara dilaporkan tengah memperimbangkan memasok senjata baru ke Ukraina mulai dari tank, kendaraan lapis baja, hingga rudal anti-tank, dan rudal pencegat ke perbatasan Ukraina-Rusia.

Sedangkan AS adalah sekutu dari Ukraina sehingga pengerahan senjata itu adalah untuk mewanti-wanti invasi Rusia ke Ukraina.

Rusia membantah rumor rencana invasi itu. Dmitry Peskov, Juru bicara Kremlin mengatakan langkah AS mengirim senjata ke Ukraina hanya akan semakin memanaskan suasana.

Ukraina terlibat  dengan kelompok separatis pro-Rusia di dua wilayah perbatasan. Konflik Ukraina dengan separatis pro-Rusia ini kian sengit sejak Moskow mencap Crimea dari Kiev pada 2014.

Kiev dan sekutu Baratnya bahkan menuding Rusia mengirim pasukan dan senjata melintasi perbatasan untuk mendukung separatis. Klaim itu pun langsung dibantah Moskow.

Pada Selasa, Sergei Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia menuduh Washington mengirim pesawat pengebomnya untuk mempraktekkan serangan nuklir ke Rusia.

“Kedekatan minimum dengan perbatasan negara bagian kami adalah 20 kilometer (12 mil),” kata Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia.

Melansir dari AFP, Shoigu mengatakan bahwa Rusia telah melihat peningkatan aktivitas pesawat pengebom strategis AS secara signifikan. Shoigu menuturkan pesawat pengebom AS telah melakukan penerbangan ke dekat Rusia sebanyak 30 kali pada bulan ini saja. (MRS L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *