Ferdy Sambo Akui Bohongi Kapolri Soal Kematian Brigadir J
Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, mengakui bahwa dirinya telah membohongi Kapolri Listyo Sigit Prabowo terkait kasus kematian Brigadir J.
Di hadapan hakim ketua sidang pada Selasa (10/1), Ferdy Sambo mengatakan bahwa dirinya langsung menghadap ke Kapolri tak lama setelah kasus kematian Brigadir J mencuat ke publik.
Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan kepada Kapolri tentang skenario awalnya, di mana terjadi aksi saling tembak antara dua ajudannya, yakni Bharada E dan Brigadir J, yang dilatarbelakangi dugaan pelecehan seksual terhadap istrinya, Putri Candrawathi.
Menurutnya, tindakan melapor ke Kapolri dinilai perlu dilakukan karena posisi dirinya sebagai salah satu pejabat Polri.
“Karena saya pikir ini kejadian yang terjadi di salah satu pejabat utama, Yang Mulia. Makanya saya harus melapor,” kata Ferdy Sambo, dikutip pada Rabu (11/1).
Mendengar itu, Hakim kembali menanyakan tentang pengakuan Ferdy Sambo. Apakah dirinya merasa bersalah atau tidak atas kebohongan itu.
“Artinya dari awal memang niat Saudara melaporkan kepada pimpinan, dalam hal ini Kapolri, adalah niat untuk berbohong?” tanya hakim.
“Itulah salah saya, Yang Mulia,” jawab Ferdy Sambo.
Lebih lanjut, di penghujung sidang, suami dari terdakwa Putri Candrawathi itu kembali menyampaikan penyesalannya atas kejadian ini. Ia mengaku bersalah setelah menjalani penahanan setidaknya 151 hari.
“Saya merasa bersalah, Yang Mulia. Karena emosi menutup logika saya,” katanya.
Lalu, ia juga meminta maaf kepada pihak-pihak yang terdampak atas kasus ini, yakni kepada empat terdakwa lain dan keluarga Brigadir J.
Sebagaimana diketahui, Ferdy Sambo bersama 4 terdakwa lain sampai saat ini masih terus menjalani sidang pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Adapun peristiwa tersebut terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Juli 2022 lalu. (AKM/L44)
