Lensa Manca

Fakta-fakta di Balik Pemberontakan Wagner Group di Rusia

Kelompok tentara bayaran Wagner Group, pada Jumat (23/6) lalu, berbalik menyerang Rusia bukan Ukraina. Pasukan Wagner Group itu memberontak dan berusaha menggulingkan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

Pemimpin Wagner Group, Yevgeny Pigozhin sebelumnya telah memerintahkan pasukannya untuk bersiap menyerang Moskow. Ia menegaskan pihaknya akan menghancurkan siapa saja yang menghalangi jalan mereka.

Namun, pada Minggu (25/6) pemberontakan Wagner di Rusia itu dilaporkan telah berakhir berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Berikut fakta-fakta di balik pemberontakan Wagner Group kepada Rusia yang perlu kamu ketahui.

  1. Alasan pemberontakan

Pemberontakan ini dimulai ketika Kremlin menuduh pasukan Wagner melakukan pemberontakan bersenjata.

Pihak Wagner Group juga mengatakan hal ini mereka lakukan karena militer Rusia sebelumnya menargetkan kamp mereka dan telah membunuh sejumlah besar pasukan Wagner Group itu sendiri.

Namun, di sisi lain Rusia membantah tuduhan tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi dalam medan perang.

  1. Tujuan pemberontakan

Bos pasukan Wagner, Yegeny Prigozhin, pada Senin (26/6) menjelaskan tujuan dari pemberontakan Wagner Group yang dia luncurkan ke Rusia.

“Kami tidak bertujuan menggulingkan rezim yang ada dan pemerintahan yang dipilih secara tidak sah,” ungkap Prigozhin, dalam pesan audio di Telegram, dikutip Selasa (27/6).

“Kami memulai pawai kami karena ketidakadilan,” lanjutnya.

Ia menyebut tindakannya itu dipicu oleh serangan mematikan terhadap anak buahnya yang dilakukan oleh militer Rusia.

  1. Pemberontakan berakhir damai

Perseteruan antara tentara bayaran Wagner Group dengan Presiden Rusia Vladimir Putih berakhir damai. Pasukan Wagner dilaporkan telah menghentikan pemberontakannya pada Sabtu (24/6) malam, waktu setempat.

Keputusan yang diambil oleh Wagner Group itu berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan tawaran yang diberikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

  1. Tawaran dari Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan dua tawaran kepada pasukan Wagner yang baru saja melakukan pemberontakan bersenjata dengan tujuan menggulingkan kepemimpinan militer Rusia.

Ia menawarkan kepada para pejuang yang dipekerjakan oleh kelompok tentara bayaran itu untuk menandatangi kontrak dengan militer Rusia atau pergi ke negara tetangga Belarus, tempat kelompok Wagner itu seharusnya berada.

Selain itu, Putin juga memberikan tawaran ke Prigozhin untuk memerintahkan pasukannya meninggalkan Rusia dan akan mencabut tuduhan tindak pidana pemberontakan bersenjatanya itu.

  1. Meski berakhir damai, kasus pidana terhadap Bos Wagner tetap berlanjut

Kasus pidana terhadap bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, terkait pemberontakan bersenjata itu dilaporkan masih berlanjut atau diselidiki. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh Juru Bicara Kremlin Mitry Peskov terkait kesepakatan yang Putin tawarkan.

Tiga kantor berita utama Rusia, TASS, RIA, dan Interfax juga melaporkan bahwa kasus pidana terhadap Prigozhin tetap terbuka dan penyelidikannya terus berlanjut.

Sementara itu, Prigozhin dilaporkan keberadaannya menjadi samar alias tidak lagi terlihat di depan umum, sejak meninggalkan Rostov pada Sabtu malam kemarin setelah membantah memimpin pemberontakan tersebut. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *