Lensa Jogja

AMKI DIY Dorong Peran Masjid Kampus Sebagai Episentrum Intelektualisme

Fungsi utama masjid memang sebagai tempat beribadah bagi umat Islam. Namun, di samping itu masjid juga bisa dijadikan sebagai episentrum intelektualisme, khususnya masjid kampus.

Untuk menjadikan masjid kampus sebagai pusat atau episentrum intelektualisme ada beberapa hal yang perlu dilakukan, menurut Ketua Umum Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) Wilayah DIY, Miftahul Haq.

Miftah menjelaskan bahwa masjid kini bukan hanya menjadi tempat ibadah saja, melainkan juga bisa digunakan sebagai pusat penggerak terciptanya peradaban kehidupan masyarakat dan bangsa  berbasis intelektual.

“Jadi masjid itu bisa menjadi tempat yang memiliki basis pemikiran. Bagaimana masjid dapat menjadi episentrum intelektualisme untuk membangun masyarakat Islam yang lebih baik,” papar Miftah, dalam Seminar Nasional bertajuk “Merekonstruksi Peran Masjid Kampus Sebagai Episentrum Intelektualisme yang Dinamis Berhikmah untuk Mewujudkan Peradaban Bermartabat”, Selasa (17/1).

Hal senada juga disampaikan oleh Agus Setyo Mutohar, anggota Dewan Eksekutif BAN-PT sekaligus takmir masjid kampus UMY, yang menyebut bahwa jika ingin menjadikan masjid sebagai episentrum maka harus ada inovasi yang kemudian perlu untuk terus dikembangkan.

“Inovasi yang dilakukan dalam kajian-kajian ini menjadi penting, kajiannya mungkin bisa sederhana, tapi bisa mengguncangkan dan bisa menjadi episentrum,” tutur Agus.

Sementara itu di lingkungan perguruan tinggi, menurut Agung Budiyanto selaku sekretaris jenderal Masjid Kampus UGM, masjid kampus mempunyai potensi strategis untuk mendorong peradaban umat secara islami di Indonesia.

Menurutnya, masjid kampus  berperan lebih dari sekedar tempat ibadah, tetapi juga dapat menjadi sentra utama seluruh aktivitas keumatan, baik sebagai tempat pembinaan dan pembentukan karakter, maupun aspek-aspek lainnya seperti politik, hukum, sosial dan budaya.

“Ada masalah umat, maskam (masjid kampus) menjadi rujukan. Kalau ada orang miskin tidak diperhatikan, hubungi maskam. Kalau ada anak tidak sekolah, hubungi maskam,’’ harap Agung. (Mut/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *