Lensa Jogja

Aktivis Perlindungan Hewan Desak Super Indo Percepat Komitmen Telur Bebas Kandang Baterai

Aktivis Act for Farmed Animals (AFFA) meminta Super Indo yang merupakan bagian dari grup Ahold Delhaize di Indonesia untuk menghentikan penjualan telur dari kandang baterai dalam tenggang waktu lebih singkat.

Desakan tersebut dilakukan oleh AFFA dalam aksinya di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Lombok, Kebumen, Papua, dan Bukittinggi, setelah Ahold Delhaize mengumumkan komitmennya untuk mulai menjual telur bebas kandang baterai secara eksklusif – dengan batas waktu 12 tahun lamanya.

“Dua belas tahun adalah waktu yang sangat lama jika dibandingkan dengan komitmen mereka di Amerika Serikat dan Eropa, yang akan selesai hanya dalam tiga tahun dari sekarang. Kami meminta Ahold Delhaize untuk meningkatkan standar kesejahteraan hewan di Indonesia dan mengadopsi tenggang waktu yang lebih pendek sesuai dengan standar internasional yang berkisar sekitar 7-10 tahun,” ungkap Elfha Shavira, manajer kampanye AFFA, koalisi dua organisasi perlindungan hewan, Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal, dalam keterangan resminya, Kamis (27/7).

Selama beberapa minggu terakhir, AFFA telah melakukan serangkaian kampanye daring untuk mendesak Ahold Delhaize mempertimbangkan kembali tenggat waktunya di Indonesia. Ahold Delhaize dinilai cukup tertinggal dalam kebijakan kesejahteraan hewan, dibandingkan perusahaan ritel lainnya.

Ribuan perusahaan di seluruh dunia telah berkomitmen untuk menghentikan suplai dari sumber telur kandang baterai, dengan batas waktu transisi tiga sampai sepuluh tahun, seperti komitmen dari tiga peritel besar, Tesco Lotus, Mydin, dan Grup DIA.

Adapun Tesco telah mengumumkan kebijakan telur bebas kandang baterai pada tahun 2019, dan berencana menyelesaikan transisinya di Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Thailand, untuk 100% bebas kandang baterai pada tahun 2028.

Kemudian tahun 2023 Mydin telah menyatakan komitmennya untuk menjual telur bebas kandang baterai pada tahun 2030 di semua gerainya di Malaysia. Selain itu, di Amerika Latin, Grup DIA telah berkomitmen untuk hanya menjual telur bebas kandang baterai di 5.700 tokonya di Amerika Latin pada tahun 2028.

“Semakin lama, semakin banyak ayam dalam rantai pasok Super Indo yang harus menanggung penderitaan dari sistem yang dianggap sebagai salah satu praktik terburuk dalam industri makanan,” tambah Elfha.

Pada tahun 2022, Indonesia memiliki kurang lebih 370 juta ayam petelur, yang mayoritasnya dikurung dalam sistem kandang baterai konvensional, sebuah sistem produksi telur yang intensif.

Dalam sistem ini, ayam menghabiskan seluruh hidup mereka di ruang yang lebih kecil dari kertas A4 yang mencegah mereka mengekspresikan perilaku alami mereka, seperti berjalan bebas, mematuk, dan melebarkan sayap sepenuhnya.

“Sebagai pemimpin di pasarnya, Ahold Delhaize seharusnya memberi contoh yang baik dalam meningkatkan kualitas hidup hewan di setiap negara tempat mereka berbisnis, termasuk di Indonesia,” ungkap Dhiani Probhosiwi, manajer kampanye Animal Friends Jogja.

Sejak tahun 2020, dialog dan negosiasi telah diinisiasi oleh Act for Farmed Animals sebelum Ahold Delhaize mengumumkan komitmen bebas kandang baterai.

Di tahun 2023, Sinergia Animal bersama Milieudefensie, organisasi lingkungan di Belanda, mengorganisir aksi di kantor pusat internasional Ahold Delhaize, di Belanda untuk menekan komitmen bebas kandang baterai dengan tenggat waktu segera.

“Kami mendesak Ahold Delhaize untuk segera mengakhiri bentuk pengurungan hewan yang kejam di Indonesia, tanpa harus menunggu 12 tahun,” kata Elfha. (Tim liputan/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *