Lensa Jogja

PPKM Diterapkan, Mobilitas Warga Sleman Turun 53%

Selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat diterapkan pemerintah kabupaten Sleman bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat melakukan penyekatan jalan di berbagai titik. Tentu penyekatan tersebut dilakukan guna mengurangi mobilitas warga serta meniadakan kerumunan.

Sekretaris daerah kabupaten Sleman, Harda Kiswaya menyatakan usai diterapkan penyekatan selama sekitar 1 bulan masa PPKM mobilitas warga kabupaten Sleman mengalami penurunan hingga 53%. Hal ini menjadi bukti bahwa penerapan PPKM darurat yang kini telah berganti nama menjadi PPKM level 4 terbilang efektif.

“Intinya sampai 53% mbak penyekatan itu efeknya. Ini data kami. Kemudian efeknya setelah beberapa hari dari penyekatan hasilnya Pak Joko bisa menyampaikan korelasinya dengan penurunan kenaikan orang yang positif ada gak. Tapi saya yakin efeknya cukup bagus, karena berkaitan dengan mengurangi mobilitas ini, Sleman itu sampai mematikan PJ nya dimatikan sampai jam 2, awalnya satu malam tapi berdasarkan saran masyarakat sampe jam 12.” Jelas Harda Kiswaya, Sekda Sleman.

Seiring dengan menurunnya mobilitas masyarakat di kabupaten Sleman angka mingguan kasus covid 19 juga ikut berkurang cukup signifikan meski belum terlalu rendah.

Kepala dinas kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menyatakan puncak penambahan kasus covid 19 terjadi pada minggu kedua 27, yakni terdapat sekitar 3074 kasus positif covid 19. Namun dengan diterapkannya PPKM darurat kasus mingguan terkonfirmasi positif covid 19 perlahan turun.

Selain angka mingguan kasus positif covid 19 yang menurun selama masa PPKM diterapkan angka kesembuhan akibat covid 19 di kabupaten Sleman juga mengalami peningkatan.

Kini angka kesembuhan di kabupaten Sleman mencapai tujuh puluh 3,11% dari yang sebelumnya hanya 65%. (UMW/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *