Lensa Jogja

Permintaan Kue Karakter Khas Lebaran Mulai Meningkat

Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah permintaan kue karakter khas lebaran meningkat. Kendati pandemi covid-19 masih melanda negeri.

Sarwititi salah seorang pengusaha kue karakter asal Bintaran, Piyungan, Bantul mengaku kewalahan memenuhi pesanan, bahkan diakuinya permintaan kue kering olahannya mengalami peningkatan hingga 50 persen dibanding tahun lalu.

Berbagai aneka macam kue nastar yang ia jual hampir keseluruhan dibuat menyerupai bentuk buah-buahan dan sayuran, seperti nanas, terong, jeruk, strowbery hingga jambu mede. Bahkan untuk memunculkan kesan naturan di setiap pangkal kue juga dibubuhi motif dedauan yang kesemuanya dibuat dari adonan roti.

Lonjakan permintaan kue lebaran buatannya dirasakan sarwititi sejak awal Ramadhan lalu, bahkan kini dirinya sudah memproduksi lebih dari 50 toples dengan berat rata-rata lima ratus gram.

Untuk penjualan kue sendiri dibandrol dari harga 60 puluh ribu rupiah hingga 75 ribu rupiah tergantung berat dan jenis kue. Sedangkan konsumennya sendiri kebanyakan berasal dari Bandung, Jakarta, Jawa Tengah dan lokal Jogja.

Dibantu oleh satu orang karyawan dalam sehari rumah produksi kue kering berlabel ‘Ai luh’ ini mampu memproduksi 12 toples kue kering beragam karakter. Usaha ini telah digeluti Sarwititi sejak 2010 lalu.

Dari tahun ke tahun permintaan kue karakter olahannya terus berkembang lantaran kue kering buatannya tak dijumpai di toko manapun.

Namun industri rumahan ini sempat terpuruk pada tahun lalu lantaran pandemi covid-19, namun tahun ini produksi kue kering menjelang lebaran kembali bergeliat meski diakui masih mengalami penurunan produksi dibandingkan dengan sebelum pandemi melanda negeri. (Jkp/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *