Penembakan di Universitas Virginia, Tewaskan Tiga Orang dan Dua Luka-Luka
Daftar panjang kasus penembakan massal di universitas terus bertambah. Pada Minggu (13/11) malam waktu setempat telah terjadi tragedi penembakan di Universitas Virginia (UVA), Charlottesville, Amerika Serikat.
Dilansir dari ABC News, Selasa (15/11), penembakan tersebut terjadi di bus sekolah setelah mereka kembali dari perjalanan untuk melihat pertunjukan di Washington DC. Akibatnya, setidaknya lima orang menjadi korban, dengan tiga orang tewas serta dua lainnya mengalami luka-luka.
Korban tewas merupakan mahasiswa anggota klub sepak bola, diidentifikasi sebagai Perry, Chandler, dan Davis. Ketiga korban tersebut merupakan mahasiswa tahun keempat, kedua, dan ketiga di UVA.
Kepala Universitas Virginia, Jim Ryan, mengatakan pada konferensi yang digelar Senin (14/11) waktu setempat, bahwa dua korban selamat masih menjalani perawatan. Satu orang dalam keadaan baik dan satu lainnya dalam keadaan kritis.
Christopher Darnell Jones Jr (22) merupakan tersangka dari kasus ini. Ia disinyalir pernah menjadi anggota tim sepak bola UVA dan pada waktu kejadian, Jones menggunakan jaket burgundy dengan jeans biru dan sepatu merah. Namun, motif dari penembakan tersebut belum dapat diketahui.
Salah satu mahasiswa tingkat dua UVA, Em Gunter, yang berada di dekat lokasi kejadian, membagikan momen menegangkan tersebut. Ia mendengar suara tembakan di dekat asrama tempatnya tinggal.
“Aku pikir itu dari suara tembakan, aku sangat ketakutan,” ungkap Gunter.
Kepala Polisi Universitas Virginia, Timothy Longo, mengatakan bahwa Jones sudah berhasil diamankan. Pelaku ditangkap sekitar 75 mil arah tenggara dari kampus UVA.
Pasca kejadian tersebut, UVA pun meliburkan pembelajaran di hari Senin dan Selasa. Selanjutnya, Ryan mengatakan turut berduka cita atas terjadinya kasus penembakan yang menewaskan tiga mahasiswanya itu.
“Hati kami begitu sakit atas kehilangan tiga mahasiswa dari Universitas Virginia. Kami akan terus memantau progres dari dua korban yang selamat dan memastikan mereka mendapat perawatan terbaik,” ungkapnya. (AN/L44) edited
