Lensa Jogja

Pandemi Usai, Maskapai Scoot Singapura Siap Buka Penerbangan di Indonesia

Scoot Singapura adalah maskapai asal Singapura yang menawarkan penerbangan berbiaya rendah. Baru-baru ini, mereka telah membuka penerbangan di Indonesia.

Salah satu penerbangan yang mereka buka adalah dari Yogyakarta ke Singapura dan sebaliknya. Penerbangan tersebut akan dibuka di Bandara Yogyakarta International Airlines (YIA).

Masuknya Maskapai Scoot Singapura di Indonesia dipicu oleh semakin dilonggarkannya kebijakan pemerintah setelah Covid melandai. Sebelumnya, Indonesia memang membatasi masuknya wisatawan selama pandemi.

“Karena ini Covid sudah mulai melandai dan pemerintah sudah memberi pelonggaran, maskapai-maskapai asing ini mulai masuk ke Indonesia, salah satunya ya Scoot Tiger ini,” ujar Sigit Jatmiko, Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta pada Rabu (2/11).

Sebelum Scoot Tiger, sudah ada AirAsia yang lebih dahulu masuk ke Indonesia. Rute yang mereka layani adalah Kuala Lumpur ke Yogyakarta dan sebaliknya.

Semenjak dibuka, penerbangan Scoot Tiger selalu dipadati penumpang. Sementara ini, maskapai tersebut hanya melayani penerbangan 2 kali seminggu. Namun, Sigit menyebut ada kemungkinan penerbangan akan ditambah nantinya.

“Saya lihat sih memang lonjakannya lumayan bagus. Penumpangnya juga selalu banyak, baik yang datang maupun pergi itu penumpangnya selalu banyak,” jelas Sigit.

Adanya penerbangan internasional, seperti Scoot Tiger, dianggap dapat membawa banyak keuntungan bagi Indonesia. Dampak yang paling terasa adalah dalam ekonomi dan pariwisata.

“Dari sisi ekonomi, pasti menguntungkan, ya. Yang jelas pasti orang-orang Singapura sudah lama tidak berwisata, ya. Selain wisata, bisa juga dia berbisnis di sini dan punya usaha yang bisa dijalani. Saya kira sih itu bisa mendongkrak perekonomian Jogja, ya. Kalau ditanya, pasti ini menguntungkan, ya,” jawab Sigit.

Selain itu, adanya penerbangan internasional juga dapat berdampak bagi penerbangan domestik. Bisa jadi, penerbangan internasional justru mendongkrak penerbangan domestik yang ada.

“Ini tergantung kita mempromosikan juga, ya. Mungkin dari pihak Dinas Pariwisata atau biro-biro travel. Mungkin bisa jadi mendongkrak penerbangan domestik karena yang sudah di Jogja ini bisa menginfokan wisata di daerah lainnya, seperti Sumatera dan lainnya,” tutup Sigit. (ANS/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *