Lensa Kesehatan

Tragedi Bunuh Diri yang Dipengaruhi Kesehatan Jiwa

Pada Sabtu (8/10), salah satu mahasiswa baru Universitas Gajah Mada (UGM) berinisial TSM ditemukan meninggal dunia usai terjun dari lantai 11 Hotel Porta, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Dalam penyelidikannya, pihak polisi menemukan surat keterangan riwayat pemeriksaan psikolog dari Rumah Sakit JIH Sleman. Berdasarkan temuan itu, motif korban melakukan bunuh diri diduga karena adanya masalah kejiwaan.

Kasus tersebut tentu menambah daftar kasus bunuh diri di Indonesia. Berdasarkan data Kepolisian Republik Indonesia pada 2020, terdapat 671 kasus kematian akibat bunuh diri. Juga, menurut data Potensi Desa (Podes) Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 mencatat, telah terjadi 5.787 korban bunuh diri maupun percobaan bunuh diri.

Melihat kasus mahasiswa UGM tersebut, masalah kesehatan mental bisa meningkatkan keinginan seseorang untuk mengakhiri hidup. Menurut penelitian, gangguan kesehatan mental seperti depresi, psikosis, dan penggunaan obat-obatan tertentu secara berlebihan bisa meningkatkan risiko seseorang untuk bunuh diri .

Dari berbagai jenis gangguan kesehatan mental, depresi menjadi penyebab utama orang dewasa bahkan anak-anak memiliki keinginan bunuh diri. Semakin tinggi tingkat depresi seseorang, semakin tinggi pula kecenderungan seseorang untuk melakukan bunuh diri.

Jika seseorang sudah memiliki pikiran atau niat untuk bunuh diri, kemudian dipicu dengan faktor-faktor yang mendorong seperti perilaku yang impulsif maka aksi bunuh diri pun dapat terjadi begitu saja.

4 Cara untuk menjaga kesehatan mental :

Katakan hal-hal positif kepada diri sendiri

Ketika kita memandang diri kita dan hidup kita secara negatif, maka kita juga merasakan efek negatifnya. Sebaliknya, jika membiasakan diri menggunakan kata-kata yang positif, maka hal ini membuat kita lebih optimis.

Tuliskan Hal-Hal yang Patut Disyukuri

Cara sederhana untuk meningkatkan rasa bersyukur adalah membuat jurnal dan menuliskan berbagai hal yang patut disyukuri setiap harinya.

Olahraga

Tubuh akan melepaskan endorfin yang membantu menyingkirkan stres dan meningkatkan suasana hati kamu sebelum dan sesudah berolahraga. Itulah sebabnya, olahraga adalah cara penangkal stres, kecemasan, dan depresi yang ampuh.

Terbukalah pada seseorang

Belajar terbuka kepada orang lain. Itu akan membuat kamu lebih mampu berpikir positif dan semakin mengenal diri sendiri.

Berkaitan dengan itu, hari ini 10 Oktober juga diperingati sebagai hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Tema yang diambil kali ini adalah ‘Making Mental Health & Well-Being for All a Global Priority‘ yang artinya ‘Menjadikan Kesehatan Mental & Kesejahteraan untuk Semua sebagai Prioritas Global’, seperti dilansir situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Maka dari itu, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2022 diharapkan mampu dijadikan sebagai kampanye bagi setiap orang untuk berhak mengakses perawatan kesehatan jiwa atau mental yang dibutuhkan dan menjalani kehidupan yang lebih baik. (SK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *