Lensa Manca

Tesla Digugat Atas Dugaan Rasisme Kepada Karyawan Kulit Hitam

Sebanyak 15 mantan karyawan Tesla, mengajukan gugatan kepada perusahaan pembuat mobil listrik Tesla, pada Kamis (30/6). Pada gugatan tersebut, dikatakan bahwa 15 karyawan itu telah menjadi sasaran perilaku rasisme oleh rekan kerja, manajer, serta HRD.

Dikutip dari Reuters, pada Sabtu (2/7), pelecehan yang paling sering terjadi adalah di pabrik Tesla yang berada di Fremont, California. Penggugat mengaku, bahwa prosedur operasi standar termasuk diskriminasi ras yang terang-terangan, terbuka dan tidak tanggung-tanggung.

Teri Mitchell, salah satu penggugat, mengatakan bahwa seringkali mendapat perlakuan rasisme dari rekan kerja dan manajernya, dengan mengatakan, “Jarang orang kulit hitam bekerja di sini. Saya tidak tahu berapa lama anda bisa bekerja disini.”

Nathaniel Aziel Gonsalves, seorang penggungat lainnya juga mengaku mendapat perlakuan rasisme dari atasannya. Gonsalves mengatakan, bahwa atasannya pernah berkata, “Gonsalves tidak seperti orang kulit hitam pada umumnya.” Atasannya itu pun sering memanggilnya zebra, karena dia tidak hitam dan juga tidak putih.

Salah satu karyawannya, yaitu Montieco Justice yang bertugas di bagian produksi juga diturunkan pangkatnya, karena mengambil cuti akibat tertular Covid-19.

Namun sejauh ini, pihak Tesla masih belum menanggapi gugatan ini. Perusahaan yang dipimpin Elon Musk tersebut, setidaknya menghadapi 10 tuntutan hukum yaitu diskriminasi ras, pelecehan yang meluas, termasuk salah satunya oleh badan hak sipil negara bagian California.

Sebelumnya, Tesla juga pernah digugat pada bulan Februari lalu, dan perusahaan menanggapi gugatan tersebut, dengan mengatakan pihaknya menentang diskriminasi dan menyelidiki semua keluhan.

“Tesla selalu mendisiplinkan dan memeberhentikan karyawan yang melakukan pelanggaran, termasuk mereka yang menggunakan hinaan rasial, atau melecehkan orang lain dengan cara yang berbeda. Kami baru-baru ini meluncurkan program pelatihan tambahan, yang memperkuat persyaratan Tesla, bahwa semua karyawan harus memperlakukan satu sama lain dengan homat, dan mengingatkan karyawan tentang berbagai cara mereka dapat melaporkan kekhawatiran, termasuk secara anonim,” tulis Tesla dalam website perusahaan.

Namun pada bulan ini, seorang pemegang saham Tesla mengajukan gugatan yang menuduh CEO Elon Musk dan dewan direksi perusahaan, telah mengabaikan keluhan pekerja dan mengembangkan budaya lingkungan kerja yang tidak sehat. (AI/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *