HeadlineLensa Terkini

Pencarian Terus Dilakukan, Dubes RI untuk Swiss Pastikan Eril Ditemukan

Pasca hilang terseret arus Sungai Aaree, di Bern, Swiss, pada Kamis (26/5) lalu, pencarian terhadap Emmeril Khan Mumtaz alias Eril, putra sulung Ridwan Kamil, sampai saat ini masih terus dilakukan.

Memasuki hari kelima, tim penyelamat setempat terus melakukan berbagai upaya pencarian, dari mulai penyisiran, penyelaman, penggunaan drone thermak, hingga menggunakan drone konvensional untuk bermanuver serendah mungkin di atas permukaan sungai.

Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad, dalam keterangan resminya, memastikan pencarian dilakukan dengan maksimal, meski kondisi sungai sedang tak baik. Menurutnya, kondisi Sungai Aaree saat ini bersuhu 16 derajat celcius dan sedikit keruh. Hal tersebut disebabkan oleh karena air Sungai Aaree merupakan salju yang meleleh dan terdapat kristal putih, sehingga menjadikannya keruh.

Tak hanya mengandalkan tim penyelamat, lanjut Muliaman, pencarian terhadap Eril juga melibatkan informasi dari warga setempat. Ia bahkan menyebut, bahwa peluang Eril ditemukan sangat besar.

“Probabilitas ketemunya lebih besar. Jadi kita tidak hanya mendapat informasi dari tim SAR tapi juga dari warga,” kata Muliaman, dikutip dari situs resmi Pemprov Jabar, Senin (30/5).

Keyakinan tersebut bukan tanpa alasan, Muliaman mengungkapkan, bahwa secara statistik, kasus orang hanyut di Sungai Aaree tercatat sebanyak 15-20 orang dalam setahun. Sepanjang itu, presentase ditemukannya korban adalah sebesar 99,9%.

Lebih lanjut, Muliaman juga menegaskan ketidakbenaran informasi yang diberitakan oleh media lokal setempat. Diketahui, banyak media lokal yang menyebut bahwa debit air Sungai Aaree bertambah sejak Januari 2022.

Kenaikan debit sungai itu, disebut disebabkan oleh perusahaan milik negara Swiss di bidang listik, yang mengalirkan antara 15-25 meter kubik air per detik ke jalur lama Aaree di Bendung Winznau.

“Tak ada rekayasa arus karena secara konsisten arus (di Sungai Aaree) akan seperti itu. Perbedaan (debit air) akan terjadi dari hari ke hari tergantung (apakah) ada tambahan hujan atau fenomena air lainnya sehingga debit air bertambah meluncur ke dataran lebih rendah,” kata Muliaman tegas.

Selain itu, pemerintah Kota Bern juga mencatat, bahwa debit air rata-rata Sungai Aaree adalah 180-230 meter kubik per detik. Data-data terkait itu, bisa diakses oleh publik secara online maupun realtime. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *