LG Berencana Untuk Investasi Senilai Rp64T Ke Produksi Baterai AS
LG Energy Solution yang bermarkas Korea Selatan berencana untuk menginvestasikan lebih dari 64 Triliun Rupiah dalam bisnis produksi baterai AS selama empat tahun ke depan, termasuk rencana untuk membangun dua pabrik baru.
Denise Grey, presiden unit LG Energy Solution Michigan, mengatakan investasi perusahaan akan menghasilkan tambahan kapasitas produksi baterai AS sebesar 70GWh untuk menanggapi pertumbuhan pasar kendaraan listrik.
“Kami ingin memperluas kapasitas produksi kami sehingga dapat memenuhi kebutuhan banyak pembuat mobil global di seluruh AS dan Eropa.” kata Gray. “Kami berencana membuat dua pabrik baru di Amerika Serikat.”
Menurut Gray, investasi yang akan dilakukan oleh L akan menciptakan 4,000 lowongan pekerjaan di AS, dua kali lebih besar daripada jumlah gabungan LG Chem dan General Motors.
LG juga berencana untuk memilih lokasi pabrik pada paruh pertama tahun ini, jika menambah rencana konstruksi pabrik LG menciptakan lebih dari 6,000 pekerjaan tidak langsung.
LG sudah mendekati penyelesaian pabrik manufaktur sel di Ohio dengan GM dan pasangan tersebut sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk membangun fasilitas kedua di Tennessee. LG mengatakan pada hari Jumat lalu kalau pabrik kedua akan memiliki kapasitas produksi yang sama, sekitar 35GWh.
PERSELISIHAN
LG telah terlibat dalam perselisihan tingkat tinggi dengan saingannya perusahaan Korea Selatan ‘SK Innovation’ di Amerika Serikat setelah LG menuduh bahwa SK mencuri rahasia dagang.
Komisi Perdagangan Internasional AS bulan lalu mengeluarkan perintah 10 tahun yang melarang sebagian besar impor baterai litium-ion SK dari AS. SK telah melobi Gedung Putih untuk membatalkan larangan tersebut.
Wakil Presiden Senior LG Energy Solution Chang Seung-se mengatakan rencana terbaru perusahaan di AS tidak terkait dan “lebih banyak tentang (memiliki) rencana investasi yang sangat proaktif dan preemptive sebelum konfirmasi permintaan dari pelanggan kami.”
