HeadlineLensa Manca

Pemerintah Maladewa Meningkatkan Upaya Untuk Mendiversifikasi Ekonominya Yang Goyah

Dihiasi dengan resor pulau dan diberkahi dengan pantai berpasir putih dan laut biru kehijauan, Maladewa selalu menjuluki dirinya sebagai tujuan wisata utama.

Tetapi pandemi virus korona membuat industri perjalanan dan pariwisata global terhenti, memaksa Maladewa untuk meningkatkan upaya diversifikasi ekonomi dengan memperluas sektor lain.

Menurut Universitas Michigan, sektor pariwisata menyumbang lebih dari 28% dari produk domestik bruto di negara kepulauan kecil itu dan menghasilkan sekitar 60% penerimaan devisa.

“Sebagai negara yang ekonominya sangat bergantung pada pariwisata internasional, pembatasan perjalanan global dan tindakan perlindungan lainnya terhadap pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan pada Maladewa,” kata Presiden Ibrahim Mohamed Solih kepada CNBC dalam wawancara baru-baru ini.

Ia juga menambahkan, “Penutupan perbatasan dan larangan pariwisata global berarti kedatangan wisatawan di Maladewa nihil. Ini adalah yang pertamakalinya sejak pariwisata modern dibuka pada tahun 1970-an.”

Tahun lalu, ketika COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi global, Maladewa menutup perbatasannya antara Maret hingga Juli, dimana Maladewa menutup sektor pariwisata mereka dan mem-PHK ribuan pekerja. Kebanyakan dari mereka kehilangan pekerjaan mereka secara permamen. Hal ini menyebabkan penurunan drastis dalam penerimaan devisa yang diandalkan Maladewa untuk membayar impor.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *