HeadlineLensa Terkini

Omicron Semakin Naik, Begini Kata Pakar untuk Antisipasi Lonjakan

Salah satu pakar dari Eijkman Institute, Amin Soebandrio mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah berada di fase transisi dari varian Delta menuju varian Omicron. Hal ini merujuk pada data kenaikan kasus Omicron yang sangat cepat, sejak pertama kali masuk di tanah air.

“Sampai sekarang Omicron ini masih terus diteliti, kecepatan penularannya cepat. Walaupun ini merupakan varian yang berbeda dari Delta dengan tingkat kematian yang masih belum ada, tetapi kita perlu terus mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi,” kata Amin dalam rapat koordinasi bersama sejumlah menteri, Sabtu (15/1).

Tak hanya dari Eijkman Institute, komentar serupa juga disampaikan oleh Epidemiolog UGM Hari Kusnanto. Ia mengatakan bahwa seharusnya pemerintah bisa semakin sigap dengan menyiapkan langkah lain, seperto flattening the curve.

Diperkirakan puncak dari varian Omicron ini akan terjadi pada bulan Maret, namun dengan angka kasus yang lebih rendah.

Sementara dari Epidemiolog UI, Siti Setiati memberi masukan kepada Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan, agar memperketat dan segera merampungkan program vaksinasi dosis awal hingga booster.

“Varian ini masih terus diteliti, dia less severe daripada Delta, tapi masih terus diteliti. Ini bisa meningkat, jika kita tidak tegas dalam mengurangi transmisi atau transmisinya tinggi,” ujarnya.

Saran lain juga datang dari Sosiolog UI Imam B Prasodjo. Ia menyebutkan, setidaknya ada empat langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk dapat mengantisipasi terjadinya lonjakan Omicron.

Pertama, pemerintah dirasa perlu memperkuat koordinasi antara jajarannya dengan aparat keamanan guna mengetatkan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Kedua, mendorong masyarakat untuk bisa memberikan respon public-pressure kepada warga lain, yang kedapatan tak taat protokol kesehatan.

“Melakukan kampanye untuk meningkatkan ketahanan tubuh atau imunitas tubuh di dalam keluarga, dan juga mencoba melakukan pemberdayaan masyarakat di daerah melalui pendidikan agar tidak terjadi generation lost,” terangnya. (AKM/L44)

Baca juga: Omicron Naik 572 Kasus, Kemenkes: Dominan Gejala Ringan dan Tanpa Gejala

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *