HeadlineLensa Terkini

Kontroversi BRIN, Dari Ketua Dewan Pengarah Hingga Akun Twitter

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebuah lembaga yang terbilang masih baru ini, seolah tak habis menuai kontroversi, pasca menjadikan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah.

Dipilihnya sosok politik partai banteng pada Oktober 2021 lalu itu, mendapat penolakan keras dari berbagi tokoh riset dan pendidikan Indonesia. Pasalnya, sebagai lembaga riset dan inovasi yang berada di bawah naungan presiden, tidak sepatutnya dicampuri oleh unsur politik.

Namun kendati penolakan digaungkan sekeras apapun, putri presiden Soekarno tersebut tetap dikukuhkan.

Selanjutnya, BRIN kembali disorot lantaran lembaga negara yang bergerak di Bidang Biologi Molekuler yakni Eijkman, tiba-tiba saja dileburkan ke dalam BRIN. Tentu saja, kabar ini menyisakan ironi yang menyedihkan bagi dunia penelitian.

Kabar meleburnya Eijkman ke dalam BRIN diumumkan langsung melalui akun twitter @eijkman_inst yang menuliskan, “Terima kasih kepada seluruh masyarakat indonesia atas dukungan selama 33 tahun Lembaga Eijkman berkiprah dalam pengembangan penelitian Biologi Molekuler Kesehatan & Obat di Indonesia dan Dunia,” tulisnya pada 2 Januari 2022.

Belum selesai dengan ironi Eijkman, BRIN kembali disorot lantaran publik menemukan hal yang janggal di akun twitter miliknya.

Akun centang biru dengan username @brin_indonesia itu, dalam profilnya tertulis bahwa akun tersebut dibuat pada November 2009. Padahal BRIN sendiri baru saja ditetapkan dalam Perpres pada pertengahan 2021. Tentu saja hal ini menuai tanda tanya besar.

“Akun BRIN ini lucu. Tertulis tergabung 2009 padahal BRIN ditetapkan baru 2021 sebagai salah satu implementasi UU Ciptakerja,” tulis Said Didu, mantan Sekretaris BUMN dalam cuitannya, dikutip pada Selasa (4/1).

“Keren kan. Artinya sudah diramal bakal ada BRIN sejak 2009. Dan followersnya udah ngalahin kementerian sultan sekalipun,” komentar akun @rustamaji.

Nama BRIN bahkan juga sempat menduduki tranding teratas sosial media twitter beberapa waktu lalu. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *