Lensa Manca

Demi Pemulihan Afganistan, Taliban Akui Butuh Pertolongan Dunia

Sejak berkuasa di Afghanistan, Taliban terus mencari jalan agar mendapatkan pengakuan dari dunia. Terkini, mereka dikabarkan bertemu dengan perwakilan 14 negara, termasuk Korea Selatan dan Jepang.

Melansir dari Yonhap, dikatakan oleh narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Choi Tae-ho, Duta Besar Korea Selatan untuk Qatar bertemu dengan Amir Khan Muttaqi, Menteri Luar Negeri Afghanistan, di Qatar pada Rabu (27/10).

Dalam pertemuan itu, diketahui hadir pula 13 perwakilan negara lain, di antaranya Jepang, Jerman, Norwegia, dan Belanda.

“Pertemuannya berlangsung selama satu jam, tapi mereka tak melakukan pembicaraan mendalam. Pertemuan itu tidak signifikan karena semua pihak hanya menegaskan posisi mereka sebelumnya,” ujarnya.

Perwakilan 14 negara itu mendesak agar Taliban menaati peraturan internasional, dan menghargai hak asasi manusia. Tak lupa, mereka juga meminta Taliban menjamin keamanan akses menuju Afghanistan dan memberantas terorisme yang masih ada di negara tersebut.

Di sisi lain, Muttaqi sendiri meminta kepada 14 negara tersebut untuk mengakui pemerintahan baru Afghanistan di bawah Taliban secara resmi, dan meminta dukungan ekonomi.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus lalu, Taliban terus melakukan upaya untuk mendapatkan pengakuan dari dunia internasioal.

Melansir dari Reuters, dikatakan bahwa pada pertengahan Oktober lalu, Taliban bertemu dengan delegasi Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun, AS dan Uni Eropa menekankan bahwa pertemuan itu bukan berarti mereka mengakui pemerintahan Taliban.

Dunia sedang melihat tindak tanduk Taliban, bagaimana mereka menciptakan Pemerintahan yang inklusif dan pemenuhan hak asasi manusia terhadap perempuan, sebelum mereka mengakui Pemerintahan Taliban.

Pemerintahan Taliban saat ini sangat membutuhkan pengakuan dunia internasional agar mereka dapat menghadapai krisis ekonomi.  Afghanistan kini tengah didera krisis karena banyak bantuan internasional ditangguhkan usai Taliban berkuasa. Selama ini, perekonomian Afghanistan sendiri sebagian besar ditopang oleh bantuan internasional. (MRS L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *