Lensa Manca

Tak Akur, Aljazair Tutup Akses Udara untuk Maroko

Penutupan wilayah udara bagi penerbangan sipil dan militer Maroko dilakukan oleh Dewan Keamanan Tertinggi Aljazair, Rabu (22/9). Keputusan itu diambil mengingat provokasi yang terus berlanjut dan praktik bermusuhan dari pihak Maroko.

Dikutip Reuters, keputusan Aljazair tersebut ditetapkan sebulan setelah ibu kotanya yakni Aljir, memutus hubungan diplomatik dengan Maroko. Penutupan wilayah udara itu berlaku bagi semua pesawat yang bernomor registrasi Maroko, baik pesawat komersial atau militer.

Pemerintah Maroko belum menanggapi penutupan jalur udara itu hingga saat ini. Namun, Royal Air Maroc mengungkapkan bahwa isolasi itu hanya mempengaruhi 15 penerbangan per minggu yang menghubungkan Maroko dengan Tunisia, Turki, dan Mesir.

“Penutupan jalur udara oleh Aljazair sebagai langkah yang tidak mempengaruhi penerbangan Maroko secara signifikan. Penerbangan sipil dari Maroko masih bisa dialihkan melalui jalur Mediterania.” dikutip dari sumber Royal Air Maroc.

Meskipun demikian, pihak maskapai penerbangan Maroko belum memberikan komentar resmi terkait aturan baru Aljazair tersebut. Aljazair juga menuduh Rabat mendukung MAK, kelompok separatis yang merupakan organisasi teroris.

Aljazair dan Maroko diketahui memang memiliki riwayat hubungan yang tidak baik. Sehingga perbatasan kedua negara telah ditutup sejak 1994 lalu.

Hal ini didukung dengan hubungan Aljir dan Rabat yang kembali memburuk pada 2020 karena sengketa wilayah Sahara Barat. Maroko menilai Sahara Barat sebagai wilayah miliknya, tetapi kedaulatan atas area itu disengketakan oleh Front Polisario, sebuah gerakan kemerdekaan yang didukung Aljazair.
(AK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *