Lensa JogjaLensa Wisata

3 Candi Bersejarah yang Patut Kamu Kunjungi di Jogja

Candi merupakan bangunan keagamaan peninggalan purbakala, yang berasal dari peradaban Hindu-Budha. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkenal dengan candi-candi istimewanya yang menarik untuk dikunjungi.

Berikut ini adalah 3 candi yang patut dikunjungi untuk menambah wawasan mengenai sejarah.

1. Candi Prambanan

Sumber Foto : wall.alphacoders.com

Candi Prambanan merupakan kompleks candi terbesar di Asia Tenggara, yang memiliki banyak arca dan relief. Candi ini dibangun sekitar tahun 850 Masehi dan terletak di pinggir Jalan Yogyakarta-Solo.

Menurut cerita legenda, candi ini dibangun oleh Bandung Bondowoso sebagai syarat untuk mempersunting Rara Jonggrang.

Rara Jonggrang diketahui meminta Bandung Bondowoso membangunkan seribu arca untuknya dan harus selesai sebelum terbitnya fajar.

Dengan kesaktiannya, Bandung Bondowoso memenuhi permintaan Rara Jonggrang.

Namun, pada arca ke-999, Rara Jonggrang meminta bantuan pada para warga untuk menumbuk padi dan membuat api besar, hingga ayam berkokok karena mengira pagi telah tiba.

Bandung Bondowoso murka karena merasa dihianati dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi arca yang ke-1000.

Harga tiket masuk Candi Prambanan untuk anak-anak, Rp25.000,-/anak dan Rp50.000-,/orang dewasa. Candi ini buka dari hari Selasa-Minggu.

2. Candi Ijo

Sumber Foto : Pinterest

Candi Ijo merupakan candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan ketinggian kurang lebih 410 di atas permukaan laut. Letak candi ini berada di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9 pada zaman Kerajaan Medang periode Mataram kuno, di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo. Kompleks candi ini terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi menjadi 11 teras berundak.

Ada pula arca yang menggambarkan sosok perempuan dan laki-laki yang melayang. Arca tersebut memiliki beberapa makna. Pertama, sebagai ‘suwuk’ untuk mengusir roh jahat dan kedua sebagai simbol persatuan Dewa Siwa dan Dewi Uma.

Harga tiket masuk ke Candi Ijo sangat terjangkau yaitu Rp5.000,-/orang. Candi ini buka di hari Selasa-Minggu pukul 07.00-18.00 WIB.

3. Candi Kalasan

Sumber Foto : Shutterstock

Candi Kalasan merupakan candi tertua yang bercorak Budha. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi atas perintah dari Rakai Panangkaran, untuk menghormati Bodhisatya Wanita atau Dewi Tara dan para pendeta Budha.

Di candi ini terdapat kurang lebih 52 stupa. Candi Kalasan terdiri dari 3 bagian yaitu mahkota candi, tubuh candi, dan kaki candi. Dalam tubuh candi terdapat 1 ruang utama dan 4 ruang lainnya.

Pada ruang utama terdapat patung yang memiliki tinggi kurang lebih 6 meter, yang terbuat dari perunggu. Kita juga bisa melihat sebuah singgasana yang dihiasi dengan ukiran berbentuk singa berdiri di atas punggung seekor gajah.

Uniknya, Candi Kalasan didirikan menggunakan semen kuno untuk menempelkan relief. Semen kuno terbuat dari bahan alami yang khas dan disebut dengan Vajralepa. Selain sebagai perekat, Vajralepa juga berfungsi untuk melindungi candi dari lumut atau jamur.

Harga tiket masuk Candi Kalasan sendiri yaitu Rp5.000,-/untuk wisatawan domestik dan Rp.10.000,-/untuk mancanegara. Jam operasional Candi Kalasan mulai pukul 07.00-17.00, buka setiap hari. (DA/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *