HeadlineLensa Terkini

Viral Usai Kritik Lampung, Bupati Lampung Panggil Ayah Bima Yudho

Tiktoker Bima Yudho Saputro mengabarkan bahwa orang tuanya mendapat ancaman, usai video pendek miliknya viral di media sosial. Dalam videonya, ia menjelaskan alasan mengapa Lampung tidak maju.

Video tersebut diunggah melalui tiktok @awbimaxreborn pada Sabtu (8/4) lalu dan sudah ditonton sebanyak 10,3 juta kali dan dibagikan sebanyak 40,2 ribu. Keberanian Bima dalam mengkritik kampung halamannya itu, mendapat apresiasi dari warganet.

Namun, lain warganet lain pula Bupati Lampung Timur. Pasalnya, setelah kejadian tersebut Bima mendapat kabar bahwa orang tuanya diancam oleh oknum tak dikenal, yang diduga berasal dari Pemerintahan Provinsi Lampung dan pihak kepolisian.

Melalui postingan story instagram di akun instagramnya (@awbimax), Bima mengatakan bahwa orang tuanya dikunjungi oleh polisi saat berada di kantor. Ayah Bima yang bekerja sebagai PNS juga dipanggil untuk menghadap Bupati Lampung Timur.

“Polisi datengin nyokap gue di kantornya, (kemudian) bokap gue kan PNS, golongan tiga dan hari ini tuh bokap gue dipanggil sama Bupati Lampung Timur,” ujar Bima dalam video story instagramnya, dikutip pada Sabtu (15/4).

Tujuan pemanggilan ayah Bima oleh Bupati Lampung Timur, kata Bima, yaitu meminta agar dirinya berhenti untuk mengkritik Lampung.

Tak tanggung-tanggung, Bupati Lampung Timur bahkan menyebut bahwa ayah Bima tidak bisa mendidik anaknya dengan baik, lantaran kritikan yang dilontarkan anaknya kepada daerah Lampung.

“Bokap gue dibilang sama Bupati, gak bisa mendidik, salah mendidik anak, bla bla bla. Intinya gue disuruh berhenti mengkritik Lampung, pada intinya gitu,” ungkap pria 23 tahun itu.

Tak hanya itu, polisi juga mendatangi rumah Bima untuk meminta data-data privasi milik Bima, seperti alamat tempat tinggalnya yang ada di Australia saat ini.

Bima mengaku sangat khawatir dengan keselamatan kedua orang tuanya saat ini.

“Terus ada juga polisi dari kecamatan gua dateng ke rumah, kayak profiling gitu, dia minta ijazah SD, SMP, SMA, bahkan konyolnya mereka minta data privasi gua, minta debit card gue, mereka mau mastiin kalau gue gak disponsori pihak manapun,” ungkap Bima. (DRA/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *