Tidak Hancur, Rudal Patriot di Ukraina Dikabarkan Rusak
Sebuah sistem pertahanan udara Rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) dikabarkan kemungkinan mengalami sejumlah kerusakan tetapi tidak hancur yang diakibatkan dari beberapa serangan dari Rusia.
Seorang pejabat AS mengatakan, pihaknya dan Ukraina sudah berbicara tentang cara terbaik untuk memperbaiki sistem tersebut, tanpa harus membuangnya dari Ukraina.
“AS masih menilai sampai sejauh mana sistem itu rusak,” ungkap pejabat tersebut, dikutip Rabu (17/5).
Ia menambahkan, AS akan mendiskusikan lagi dalam beberapa hari mendatang, serta infromasi dapat berubah seiring waktu.
Sementara itu, pejabat AS lainnya mengungkapkan ada kemungkinan ada rentetan rudal Rusia mengenai salah satu dari beberapa komponen baterai Patriot. Komponen tersebut beroperasi bersama untuk menembakkan Rudal Patriot agar berhasil mengarahkannya ke sasarannya.
Tetapi kerusakan parah pada satu atau lebih komponen itu dapat memaksa Ukraina untuk membawanya ke luar negeri untuk perbaikan yang lebih menyeluruh dari sistem pertahanan itu.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pada hari Selasa (16/5) pihaknya telah menghancurkan sistem pertahanan rudal surface-to-air (permukaan ke udara) Patriot buatan AS dengan rudal Kinzhal hipersonik dalam serangannya.
Sementara Ukraina, sebelumnya mengatakan mereka telah menembak jatuh 18 rudal Rusia dalam semalam, termasuk enam Kinzhal.
Untuk diketahui, sistem pertahanan Patriot adalah salah satu dari serangkaian unit pertahanan udara canggih yang dipasok oleh negara barat untuk membantu Ukraina dalam membalas serangan udara Rusia yang menargetkan infrastruktur penting, fasilitas listrik, dan situs lainnya.
Sistem Patriot ini dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara AS yang paling canggih, termasuk terhadap pesawat, rudal jelajah, dan rudal balistik. Ini biasanya termasuk peluncur bersama dengan radar dan kendaraan pendukung lainnya. (SC/L44)
