Lensa Sinema

Review Insidious: The Red Door, Ingatan yang Hilang Membawa Petaka

Film horor Insidious: The Red Door saat ini sedang tayang di bioskop. Film ini merupakan franchise kelima dari serial The Conjuring.

Mengambil latar waktu 10 tahun kemudian setelah kejadian mengerikan yang keluarga Lambert lewati pada film Insidious chapter 2, Insidious: The Red Door ini menampilkan Josh dan Dalton yang berusaha mengingat kembali ingatan-ingatannya yang hilang karena mereka telah dihipnotis untuk melupakan kejadian mengerikan pada dua film pertamanya.

Dibuka dengan prosesi pemakaman ibu dari nenek Dalton Lambert membuat film ini sudah tercium bau horor di pembukaan.

Kengerian-kengerian dari film horor ini juga ditampilkan dari sosok iblis yang sangat mengerikan ditambah dengan jumpscare yang mendukung kehororan film ini.

Meski demikian, ada beberapa momen dalam film ini sedikit tidak menakutkan. Selain itu ditampilkan juga hubungan antara anak laki-laki dengan ayahnya yang kurang baik seperti pada umumnya yang membuat film ini relate dengan kehidupan sehari-hari.

Namun, hal-hal ngeri mulai menggentayangi Josh dan Dalton saat keduanya berusaha mengorek ingatannya yang hilang. Josh yang digentayangi sosok hantu ayahnya saat dirinya berusaha mengingat kejadian 10 tahun yang lalu.

Sementara Dalton, samar-samar ingatan saat dirinya terjebak di The Further kembali muncul saat dirinya menggambar sebuah pintu yang ia tuangkan di atas kanvas yang ternyata gambar itulah yang mengundang energi negatif padanya, bahkan menarik kembali dirinya ke dalam The Further.

Di film ini juga menampilkan nostalgia dari film-film sebelumnya untuk membantu penonton mengerti jalan cerita dari film sebelumnya.

Sepanjang penayangan film ini terasa cepat dan pendek, meski durasi film ini sendiri lebih panjang dibandingkan dengan film-film sebelumnya.

Ada beberapa adegan yang masih kurang penjelasan, seperti adegan di The Further hingga cara mereka menaklukkan makhluk-makhluk astral itu yang terlalu singkat.

Sinematografi film ini pun cukup sering menggunakan sudut close-up dan menyisakan ruang kosong pada bagian belakang sang aktor. Hal itulah yang membuat penonton semakin waspada dan takut jika tiba-tiba ada hantu yang muncul ditambah dengan jumpscare yang bikin kaget.

Meski cukup mengerikan, film ini juga dibumbui sedikit komedi dengan adegan teman-teman Dalton di asrama kampusnya. Terutama tokoh Chris yang jadi pencair suasana dengan karakternya yang berbanding terbalik dengan Dalton.

Di ending film ini pun juga cukup menyisakan tanda tanya dengan sosok Elise yang tiba tiba muncul menemui Josh dan memperingatkan dia agar tetap teguh. Dari sinilah muncul tanda tanya apakah film ini akan ada kelanjutannya.

Secara keseluruhan film ini lumayan cocok ditonton untuk menghabiskan waktu bersama bersama orang-orang terkasih. Bagi yang belum menonton dan merasa tertarik dengan film ini bisa langsung nonton di bioskop kesayangan Anda. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *