Presiden Jerman Kunjungi Israel Bahas Solusi Konflik Israel-Palestina dan Antisemitisme
Apa agenda Steinmeier di Israel?
Pada hari ini Kamis (01/07), Steinmeier akan bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin, Perdana Menteri Naftali Bennett yang baru dilantik, dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid.
Isaaz Herzog yang akan menggantikan Rivlin sebagai presiden Israel bulan depan juga akan hadir.
Steinmeier mengatakan kepada Haaretz bahwa dia juga akan menyatakan kembali dukungan Jerman untuk solusi dua negara terhadap konflik Palestina-Israel, tetapi juga menyoroti perlunya pemerintahan baru untuk membangun kembali kepercayaan dengan Palestina.
Solusi dua negara adalah upaya untuk mengakhiri konflik dengan memberikan Palestina negara mereka sendiri. Namun, saran itu ditentang oleh mantan pemimpin Israel.
Iran dan antisemitisme juga ada dalam agenda Steinmeier
Steinmeier juga menekankan dalam wawancaranya bahwa Jerman dan Israel memiliki tujuan strategis yang sama untuk menghentikan Iran memperoleh senjata nuklir. Namun, cara yang ditempuh kedua sekutu itu “tidak selalu sama.”
Jerman mendukung kembalinya pengaturan kesepakatan nuklir Iran yang rusak akibat penarikan AS di bawah mantan Presiden Donald Trump. Israel telah berulang kali mengkritik kesepakatan itu.
Dalam wawancaranya, Steinmeier juga menyinggung munculnya antisemitisme di Jerman, terutama selama konflik 11 hari di bulan Mei.
Dia mengatakan bahwa kasus orang yang membakar bendera Israel atau meneriakkan slogan-slogan antisemitisme melampaui kebebasan berekspresi dan harus dituntut sebagai kejahatan.
Kepresidenan di Jerman sebagian besar merupakan peran simbolis, dengan mayoritas kekuasaan berada di tangan parlemen dan kanselir, yang saat ini dijabat oleh Angela Merkel.
Sumber : DW