Lensa Terkini

Penghujung 2021, Amnesty Indonesia: Tahun Bahaya Bagi Pembela HAM

Masih dalam suasana peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia, Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia meminta agar pemerintah memperbaiki komitmen mereka terhadap penegakan HAM.

Desakan ini bukan tanpa alasan, Amnesty Internasional Indonesia melihat banyaknya masalah yang menimpa para pembela HAM selama ini. Bahkan, tak segan disebut bahwa akhir 2021 menjadi tahun bahaya bagi para pembela HAM.

“Tahun lalu, kami menyoroti tren pelemahan hak asasi dan berharap tahun ini tertoreh catatan yang lebih baik. Apa yang terjadi?  Tidak terlihat adanya perbaikan situasi HAM yang signifikan di negara ini,” kata Usman dalam keterangannya, Senin (13/12).

Lebih lanjut, Amnesty Internasional Indonesia mencatat setidaknya ada 95 kasus serangan terhadap pembela HAM dengan total 297 korban. Di antara korban tersebut diketahui adalah jurnalis, aktivis, mahasiswa dan masyarakat adat.

Sementara pelaku dari serangan terhadap pembela HAM tersebut, 55 dari 95 kasus diketahui ada campur tangan aktor negara dan tak terkecuali aparat kepolisian dan TNI, dengan berbagai macam serangan seperti pelaporan ke polisi, ancaman dan intimidasi, kekerasan fisik, hingga pembunuhan.

“Memang ada kebijakan yang dikeluarkan untuk memulihkan hak asasi, namun kenyataannya kriminalisasi terhadap mereka yang mempraktikkan hak secara damai juga terus berlanjut. Bahkan, untuk kelompok pembela HAM, jumlahnya meningkat,” lanjut Usman menambahkan.

“Kami berharap di tahun 2022, pemerintah, parlemen dan aparat penegak hukum melaksanakan kewajiban mereka untuk mengedepankan perlindungan dan pemenuhan hak-hak asasi masyarakat – bukan mengabaikannya demi kepentingan lain,” tutupnya. (AKM/L44)

 

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *