Lensa Manca

Mundur ke Utara Bakhmut, Bos Wagner Sebut Sebagai Kekalahan Rusia

Rusia mengakui bahwa pasukannya telah mundur dari medan perang di Bakhmut ke utara kota pertempuran tersebut pada Jumat (12/5) setelah mendapatkan serangan baru dari Ukraina.

Kemunduran Rusia tersebut juga menandakan kemajuan pasukan Ukraina di selatan kotanya itu. Hal ini juga ditunjukkan dengan serangan yang terkoordinasi oleh Kyiv untuk mengepung pasukan Rusia di Bakhmut. Dengan itu, kedua belah pihak melaporkan keuntungan Ukraina terbesar dalam enam bulan terakhir ini

“Dalam tiga hari aktivitas serangan balik, Angkatan Bersenjata Ukraina di sektor Bakhmut telah membebaskan wilayah seluas 17,3 km persegi (6,6 mil persegi),” kata Serhiy Cherevatyi, juru bicara kelompok pasukan Ukraina “timur” melalui pesan Telegram, dikutip dari Reuters, Sabtu (13/5).

Di sisi lain, Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan Ukraina telah melancarkan serangan di utara Bakhmut dengan lebih dari dari 1.000 tentara dan 40 tank. Skala tersebut akan menjadi serangan Ukraina terbesar sejak November lalu.

“Rusia telah memukul mundur 26 serangan tetapi pasukan di satu daerah telah mundur untuk berkumpul kembali di posisi yang lebih menguntungkan di dekat waduk Berkhivka di barat laut Bakhmut,” kata Konashenkov.

Kemunduran pasukan Rusia itu mendapat sorotan dari tentara bayaran Wagner. Kepala Pasukan Wagner, Yevgeny Prigozhin mengatakan hal itu merupakan kekalahan dalam melawan Ukraina.

“Sayangnya, apa yang dijelaskan Konashenkov disebut ‘kekalahan’ dan bukan pengelompokan kembali,” ungkapnya.

Prigozhin juga mengungkapkan Ukraina telah merebut dataran tinggi yang menghadap ke Bakhmut dan membuka jalan raya utama menuju kota dari arah barat.

“Musuh telah sepenuhnya membebaskan jalan Chasiv Yar-Bakhmut yang telah kami blokir. Musuh sekarang dapat menggunakan jalan ini, dan kedua, mereka telah mengambil tempat tinggi taktis di mana Bakhmut berada,” jelas Prigozhin.

Ia juga berulang kali mengecam militer reguler Rusia selama seminggu terakhir karena gagal memasok anak buahnya di Bakhmut.

Sementara itu, sejak awal tahun ini Ukraina telah menerima bantuan dari negara-negara NATO. Kyiv telah menerima ratusan tank Barat dan kendaraan lapis baja yang sangat membantu dalam serangan balasan untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki oleh musuh. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *