Lensa Manca

Meski Dapat Ancaman, Pelaku Pembakaran Al-Quran di Swedia Akan Tetap Beraksi

Salwan Momika, pria yang melakukan pembakaran Al Quran saat Iduladha di depan masjid di Stockholm, Swedia mengaku telah mendapat ribuan ancaman pembunuhan. Meski demikan, hal itu tak membuatnya takut dan akan melakukan aksinya lagi pada pekan depan.

Salwan menjadi sorotan publik setelah dirinya membakar Al Quran di Masjid Raya Stockholm saat perayaan Iduladha pada (28/6) lalu.

Ia mengaku dirinya tahu bahwa tindakannya itu akan memancing reaksi dan kecaman dari publik, seperti yang dikatanya kepada surat kabar Expressen. Salwan juga mengaku dirinya telah menerima ribuan ancaman pembunuhan. Namun, ia akan tetap merencanakan tindakan lebih lanjut beberapa hari mendatang.

Sebelumnya, polisi Swedia telah memberikan izin dengan perlindungan kebebasan berbicara. Namun, pihak kepolisian kemudian membuka penyelidikan atas hasutan terhadap kelompok etnis dan mengatakan bahwa Salwan Momika telah melakukan pembakaran begitu dekat dengan masjid.

Di sisi lain, Salwan membantah tindakannya itu merupakan kejahatan rasial atau hasutan terhadap kelompok mana pun. Ia berdalih pembakaran Al Quran itu merupakan bentuk mengekspresikan opini soal kitab suci umat Islam.

“Polisi memiliki hak untuk menyelidiki apakah pembakaran itu merupakan kejahatan rasial. Mereka bisa benar dan mereka bisa salah,” kata Salwan Momika, dikutip dari Arab News, Selasa (4/7).

Aksi yang dilakukan Salwan Momika itu pun menuai kecaman dari seluruh dunia, terutama negara-negara dengan umat muslim terbanyak, termasuk Indonesia.

Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi tersebut dan sejumlah kalangan, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan warganet Indonesia. Kementerian Luar Negeri Indonesia juga mengecam tindakan tersebut dan menyatakan bahwa tindakan itu sangat mencederai perasaan umat muslim.

Aksi pembakaran Al Quran seperti yang dilakukan Momika ini bukanlah yang pertama kali di Swedia.

Beberapa waktu lalu, pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs, Rasmus Paludan, juga melakukan hal serupa dengan beberapa kali membakar Al Quran di Stockholm dan Denmark. Aksi Paludan itu pun juga menuai protes dan kecaman dari berbagai negara di dunia, mulai dari Turki hingga Indonesia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia karena mengizinkan aksi pembakaran Al Quran dan menegaskan akan mengerahkan sekuat tenaga untuk melawan Islamofobia. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *