Lensa JogjaLensa Terkini

Mahfud MD: Ada Pihak yang Minta Buat Pernyataan ‘Jokowi Baik’

Calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud MD mengatakan dirinya menerima laporan bahwa ada pihak yang memerintahkan sejumlah rektor untuk membuat pernyataan bahwa Presiden Jokowi adalah seorang negarawan yang baik.

“Saudara sekalian saya dapat laporan. Ada semacam operasi untuk menekan rektor-rektor lain yang belum menyatakan sikap dan akan membuat deklarasi untuk kebaikan bangsa untuk membangun demokrasi yang bermartabat,” kata Mahfud MD dalam acara Tabrak Prof di Koat Kopi Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, pada Senin (5 / 6).

“Didatangi mereka untuk menyatakan bahwa Presiden Jokowi baik, pemilu baik, penanganan Covid terbaik. Saudara ada beberapa rektor perguruan tinggi yang kemudian membuat pernyataan sesuai yang diminta oleh orang yang melakukan operasi itu,” lanjutnya.

Desakan pernyataan itu menyusul ada banyaknya civitas akademika universitas-universitas di Indonesia termasuk UGM, UII, hingga UMY yang mengkritisi Jokowi.

Seperti yang diketahui, setelah seruan UGM pada pekan lalu, gelombang pernyataan soal demokrasi terus bermunculan di seluruh negeri. Beberapa dari mereka juga mendesak pemerintahan Jokowi untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan.

Meski ada desakan untuk membuat pernyataan dari pihak yang tidak disebutkan namanya itu, Mahfud MD menyatakan beberapa rektor dengan tegas menolak. Salah satunya yaitu dilakukan oleh rektor Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

“Dia mengatakan didatangi oleh seseorang. Untuk membuat pernyataan mendukung bahwa pemerintahan Pak Jokowi baik, pemilu baik, penanganan Covid nomor satu dan sebagainya. Itu yang beredar ke rektor-rektor tapi tidak semua rektor menyetujui pernyataan itu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mahfud mengungkapkan ada rektor yang membacakan pernyataan itu sesuai perintah. Sementara sebagian rektor memodifikasi pernyataan tersebut, dan ada pula yang mengambil sikap netral dan menegaskan kampusnya tidak ikut-ikutan.

Bisa Memecah Belah Kampus

Menurut Mahfud hal ini ini tidaklah sehat karena bisa memecah belah kampus hingga bangsa.

“Ya, oleh sebab itu menurut saya kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, harus tetap dihormati karena se-otoriter zaman Pak Harto pun kebebasan akademik dan mimbar akademik relatif masih cukup didengarkan dan relatif masih berwibawa,” ujar Mahfud.

Sementara itu, dalam acara Tabrak Prof yang digelar di salah satu kafe di Sleman itu, Mahfud menyampaikan banyak hal mulai dari isu terkini, menerima aspirasi masyarakat, hingga menyampaikan visi misinya.

Acara Tabrak Prof ini adalah acara yang diasosiasikan oleh Mahfud MD sebagai wadah untuk tabrakan-tabrakan ide dan pandangan terkait berbagai isu dan kasus yang tengah berkembang.

Acara ini juga bertujuan untuk membuka ruang dialog, bertukar pikiran, dan diskusi yang terbuka untuk masyarakat Jogja.

Penulis: Chumaida

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca : https://lensa44.com/mahfud-md-data-pertahanan-debat-ketiga-capres-bukan-rahasia/

Share