Lensa Wisata

Keindahan Masjid Terapung Al-alam, Bur’j Khalifanya Kota Kendari

Kota Kendari merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki berbagai macam objek wisata yang patut untuk dikunjungi. Salah satunya adalah masjid terapung Al- Alam. Sejak diresmikan pada tahun 2018 lalu, masjid ini kini menjadi salah satu ikon wisata wajib jika mengunjungi Kota Kendari, bahkan youtuber terkenal seperti Atta Halilintar pun, pernah mengunjungi masjid yang satu ini.

Masjid ini dirancang dan dibangun pada tahun 2010, tepatnya di masa pemerintahan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam. Meskipun konsep tentang masjid terapung sudah banyak di Indonesia, masjid yang satu ini sedikit berbeda karena letaknya yang benar-benar berada di tengah laut teluk Kendari atau lebih tepatnya di atas pulau buatan sebagai pondasi areal masjid. Luas areal masjid sekitar 12.692 meter persegi yang terdiri dari tiga bangunan utama yaitu, bangunan masjid, plaza tertutup, dan plaza terbuka. Dengan luas tersebut, masjid ini dapat menampung hingga 10.000 jamaah

Untuk aksesnya sendiri, masjid yang terletak di Jl. Masjid Al-Alam, Lalolara, atau sekitar 2 kilometer dari pusat Kota Kendari ini, tidak bisa dijangkau dengan transportasi umum. Namun, wisatawan dapat menggunakan jasa transportasi online atau menggunakan kendaraan pribadi.

 Yang menarik dari masjid ini, adalah empat buah menara yang mengelilinginya. Dirancang oleh arsitek asal Sulawesi Selatan, Mursyid Mustafa. Menara masjid ini menyerupai gedung pencakar langit khas Dubai, Uni Emiret Arab, yaitu Bur’j Khalifa.

Ketika akan masuk di areal masjid ini, wisatawan terlebih dahulu disambut oleh tanaman bakau, kemudian akan melewati jalanan yang membelah lautan selama sekitar 10 menit dengan mengendarai kendaraan roda dua ataupun roda empat. Waktu terbaik untuk mengunjungi masjid ini sekitar jam 5 sore menuju waktu shalat maghrib, karena wisatawan akan disambut pemandangan matahari terbenam yang indah, serta warna laut yang keemasan ketika terpantul cahaya matahari senja. Kemudian ketika selesai shalat, wisatawan akan melihat gemerlap cahaya lampu Kota Kendari dari kejauhan yang sangat indah.

Ada berbagai macam kudapan yang juga dapat dinikmati oleh wisatawan, seperti bakso bakar, gorengan, bahkan makanan berat sekalipun seperti soto dan bakso yang telah disediakan oleh para pelapak yang berjualan di sekitar areal masjid. Harga yang ditawarkan dari masing-masing pelapak juga cenderung murah, yaitu sekitar Rp5.000 hingga Rp25.000 untuk berbagai jenis makanannya. Selain itu, ada juga berbagai pelapak yang menjual pakaian muslim, souvenir, hingga oleh-oleh khas Sulawesi Tenggara. 

Jika kalian ingin mengunjunginya, masjid ini buka mulai pukul 03.00 pagi dan tutup hingga pukul 20.00 malam. Sangat disarankan kepada para wisatawan untuk menggunakan pakaian yang sopan ketika mengunjugi masjid ini. Masjid ini terbuka untuk siapa saja bahkan warga nonmuslim sekalipun, asal mengenakan pakaian yang sopan.

 Jika kalian datang mengunjungi masjid ini dan mencari tempat menginap, tenang saja karena masjid ini cukup dekat dengan berbagai tempat penginapan terkenal di Kendari seperti Hotel Claro, Same Hotel, dan beberapa penginapan lain. Jadi jika mengunjungi Kota Kendari jangan lupa untuk mampir ke masjid ini, entah untuk beribadah atau sekedar menikmati keindahan dan keagungan masjid ini. (AB/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *