Kata Jokowi Soal FIFA Berkantor di Indonesia dan Nasib PSSI

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dikabarkan akan berkantor di Indonesia untuk memantau perkembangan sepak bola tanah air pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang pada 1 Oktober 2022 lalu.

Kabar tersebut ditegaskan oleh Presiden Jokowi usai pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Merdeka pada Selasa (18/10) kemarin.

“Kami bersepakat tadi transformasi persepakbolaan Indonesia akan dimulai bersama-sama dengan FIFA, dan FIFA akan berkantor di Indonesia sampai semuanya berjalan dengan baik,” kata Jokowi dalam keterangannya, dikutip pada Rabu (19/10).

Kendati belum dipastikan di mana FIFA akan berkantor, namun Jokowi memastikan bahwa FIFA akan berada di Indonesia untuk waktu yang lama.

Selain untuk memantau perkembangan sepak bola, kata Jokowi, FIFA juga disebut akan memberikan banyak investasi untuk dunia sepak bola tanah air.

“FIFA ingin berinvestasi banyak di Indonesia, dalam hal yang tadi berkaitan dengan stadion, dengan keselamatan, dengan suporter, dengan sekolah-sekolah sepak bola yang ada di Indonesia. Dia ingin memberikan perhatian yang khusus kepada negara kita, ini yang patut kita syukuri,” terangnya.

Sementara Tragedi Kanjuruhan mendapat perhatian dari FIFA dan diharapkan menjadi titik awal langkah untuk perbaikan sepak bola di Indonesia. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kini sedang menghadapi kecaman dari publik, lantaran dinilai sebagai pihak yang bertanggung jawab atas hilangnya ratusan nyawa Aremania.

Desakan publik itu juga didukung oleh fakta yang ditemukan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TPGIF). TPGIF juga mendorong agar jajaran PSSI mengundurkan diri dari jabatannya.

Menanggapi hasil rekomendasi TGIPF itu, Jokowi menyebut bahwa hal tersebut akan dibahas secara internal, terlepas kaitannya dengan FIFA yang baru saja bertamu dengan rencana yang telah disepakati.

“Itu urusan internal kita. Urusan FIFA dengan pemerintah tidak sampai ke sana,” tegasnya. (AKM/L44)