Lensa Jogja

Jelang Lebaran, Penjahit Onthel di Bantul Kebanjiran Order

Lebaran di Indonesia tak lengkap tanpa pakaian baru. Tentunya, hal ini berdampak pada seluruh sektor tekstil, baik toko kain, toko pakaian, atau bahkan penjahit.

Melonjaknya permintaan jahitan pakaian menjelang lebaran ini, dirasakan oleh para penjahit onthel yang sehari-hari mangkal di Pasar Bantul, Yogyakarta. Karena selain tarifnya yang lebih murah, menjahitkan baju ke penjahit onthel dirasa tak memakan waktu lama dan bahkan bisa ditunggu di tempat.

Praktis, pendapatan mereka meningkat dibanding hari biasa yang rata-rata hanya 20 pengerjaan, kini bisa mencapai 50 pengerjaan setiap harinya.

Sarjilah,  salah satu penjahit onthel, mengungkapkan bahwa lonjakan pengguna jasa jahit onthel ini sudah dirasakan  sejak sepekan lalu sebelum hari raya Idul Fitri.

“Biasanya rame itu mau masuk lebaran dan mau masuk sekolah,” katanya.

Rata-rata, setiap penjahit melayani orderan yang didominasi perbaikan pakaian baru untuk dipakai pelanggan saat berlebaran. Selain itu, ada pula yang mengecilkan ukuran pakaian agar pas di badan saat dikenakan berlebaran nanti.

Setiap pengerjaan akan dikenakan tarif antar Rp5.000 hingga Rp10.000 tergantung tingkat perbaikan.

Meski masih terbilang tradisional, tetapi hingga kini masih banyak warga yang setia memanfaatkan jasa penjahit onthel jadul tersebut. Alasannya, selain tarif relatif murah, hasilnya pun dinilai cukup memuaskan.

Sejak puluhan tahun lalu, tukang jahit tradisional ini sudah membuka jasa di Pasar Bantul. Meski sebagian besar telah berusia senja, mereka masih terlihat terampil dan cekatan memasukkan benang ke lubang jarum dan membuat pola pakaian yang dikehendaki konsumen.

Berbeda dengan tukang jahit pada umumnya yang menggerakkan pedal menggunakan kaki atau modifikasi motor mesin, penjahit onthel di sini mengandalkan kayuhan tangan untuk memutar roda mesin jahit sembari duduk di atas lantai.

Meski harus bersaing dengan penjahit modern, para penjahit onthel ini berharap masih ada pelanggan setia yang memanfaatkan jasa mereka.

Sebab, pekerjaan tersebut  sangat tergantung pada kesetiaan konsumen di tengah membanjirnya produk pakaian jadi dan penjahit dengan kemampuan dan keterampilan yang terus mengalami peningkatan. (JACK/L44) 

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *