Headline

Inflasi Indonesia di Angka 4,35%, Tertinggi Sejak 2017

Kondisi Ekonomi global yang tidak stabil, menggunjang beberapa negara di dunia seperti, Amerika Serikat, Sri Lanka, Turki, dan Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia pada Juni tahun ini tembus di angka 4,35%, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Hal tersebut, disampaikan langsung oleh Kepala BPS, Margo Yuwono. Ia Juga mengatakan, bahwa inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2017.

“Inflasi kita secara yoy pada Juni 4,35 persen ini tertinggi sejak Juni 2017, di mana pada saat itu inflasi 4,37 persen,” ungkapnya, dikutip pada Jumat (1/7).

Selain itu, inflasi yang terjadi bulan ini juga yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

“Sedangkan inflasi secara bulanan pada Juni ini tercatat 0,61%, ini juga lebih tinggi dibandingkan inflasi Mei 2022 yang sebesar 0,40%,” tambahnya.

Ada beberapa penyebab naiknya angka inflasi Indonesia di bulan Juni. Pertama adalah volatile food atau harga bergejolak yang pada Juni tercatat 10,07% (yoy) dan memberikan andil 0,44%.

Sementara komoditas yang begitu berpengaruh pada bergejolaknya harga ini adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan telur ayam ras.

Kedua, adalah inflasi inti yang berasal dari upah asisten rumah tangga, sabun detergen bubuk dan cair, serta kontrak rumah yang pada bulan lalu tercatat sebesar 2,63% (yoy) dan memberikan andil 0,12%.

Penyumbang inflasi terakhir adalah harga bergejolak yang tercatat 5,33% (yoy) dan memberikan andil 0,05% ke inflasi Juni.

“Hal ini disebabkan karena kenaikan tarif angkutan udara dan rokok kretek filter,” papar Margo.

BPS juga menambahkan, sebanyak 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunung Sitoli sebesar 2,72% dan terendah ada di Pontianak sebesar 0,07%. (AB/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *