Lensa Terkini

Indonesia Ekspor Pinang Biji 126 Ton ke Thailand Hingga Pakistan

Presiden Joko Widodo telah melepas komoditas pinang biji di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Komoditas pinang biji tersebut nantinya akan diekspor dari CV Indokara ke Pakistan.

Pinang Biji sebanyak 126 ton tersebut memiliki nilai sebesar Rp4.069 miliar rupiah. Jokowi berharap pengembangan hasil tanaman dengan nilai tersebut dapat terus ditingkatkan demi menjadikannya sebagai komoditas ekspor penopang perekonomian Indonesia.

Dikutip dari situs Sekretariat Presiden, Jum’at (8/4), Jokowi mengungkapkan, bahwa komoditas ini banyak dibutuhkan di negara lain seperti Thailand, India, Iran, China, hingga Pakistan.

”Ini (pinang) adalah komoditas ekspor yang banyak dibutuhkan di Thailand, India, Iran, China, hingga Pakistan. Kita harapkan tumbuh menjadi komoditas ekspor besar,” ungkapnya.

Ia menambahkan, penanaman pinang di seluruh tanah air saat ini telah mencapai 152.000 hektar. Jambi sendiri disebut memiliki lahan paling luas mencapai sekitar 22.000 hektar. Agar produksi dan ekspor pinang terus meningkat, ia meminta pihak terkait menyiapkan varietas unggul.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menambahkan bahwa tanaman pinang yang tumbuh alami di Jambi, akan terus ditingkatkan kualitasnya agar lebih tinggi produktivitasnya. Dengan varietas biasa, produktivitas hanya mencapai 3 hingga 4 ton per hektar. Pemerintah telah menyiapkan varietas unggul yang disebut pinang betara.

Dalam kesempatan tersebut juga, Jokowi juga didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono,  Gubernur Jambi Al Haris, serta Bupati Muaro Jambi Masnah Busro. Mereka juga melihat langsung proses pengolahan pinang dari buah menjadi biji kering siap ekspor.

Hasanuddin, selaku Eksportir pinang dari CV Indokara, mengatakan jika permintaan dari negara importir menurun selama pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, permintaan pinang mencapai 1.000-1.500 ton per bulan. Selama masa pandemi, permintaan ekspor turun menjadi 500-700 ton per bulan.

Diharapkan melalui peningkatan ekspor ini, Komoditas Biji Pinang akan menjadi komoditas ekspor unggulan bangsa Indonesia. (AB/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *