Lensa Wisata

Desa Towil Fiets, Pilihan Tempat Wisata untuk Menikmati Suasana Desa

Bersepeda keliling desa bersama keluarga, mencoba membuat stagen atau kain tenun, ketupat hingga menanam padi, inilah wisata Desa Towil Fiets di Desa Banguncipto, Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.

Berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta, wisata Desa Towil Fiets tidak terlalu sulit untuk ditemukan. Berawal dari hobi sepeda lawas, nama Towil justru dikenal tak hanya bagi wisatawan lokal saja, namun wisatawan mancanegara seperti Belanda, Australia, hingga Eropa sudah familiar dengan nama ini.

Di lokasi ini, ratusan sepeda Onthel berbagai merk menjadi salah satu daya tarik wisata anti mainstream ini. Tak hanya sebagai koleksi, sepeda-sepeda inilah yang digunakan wisatawan untuk menikmati suasana pedesaan yang masih asri dengan berbagai aktivitasnya.

Wisatawan bebas memilih jenis sepeda yang disukai dan sesuai dengan selera masing-masing. Ya, bersepeda menyusuri jalanan pedesaan yang tak ramai kendaraan, akan menyajikan sensasi yang berbeda yang tak mereka dapatkan di perkotaan.

Tak hanya menikmati suasana desa, wisatawan ini juga bisa mencoba berbagai aktivitas keseharian masyarakat di sana.  Misalnya, kita bisa melihat dan mencoba langsung pembuatan tempe dengan cara tradisional, mulai proses pengolahan bahan baku dan proses membungkus dengan daun, sampai tempe siap dijual.

Tak hanya itu saja, kita juga bisa belajar membuat ketupat dari anyaman daun kelapa atau janur. Pengunjung diajak langsung membuat ketupat mulai proses pemilihan daun, menganyam hingga mengisi ketupat dengan beras.


selain itu, anak-anak juga bisa diajak ke area persawahan untuk belajar menanam padi. Meski harus berjibaku dengan tanah sawah yang becek, anak-anak ini tampak antusias dengan aktivitas yang baru pertama kali mereka lakukan.

Apalagi untuk aktivitas yang satu ini, membuat stagen atau kain tenun tradisional. Meski terlihat mudah, nyatanya anak-anak ini tidak langsung menguasai mesin yang terbuat dari kayu ini.

Kendati hanya mengikuti berbagai aktivias warga di desa, berwisata dengan sepeda onthel, menanam padi, dan membuat tempe,  namun ternyata kegiatan ini tetap seru dan asyik untuk dilakukan di tengah masa pandemi, yang kebanyakan aktivias mereka hanya berkutat dengan gadget dan game online.

“seru aja sih, pas di petani bias ngerasain menanam padi gitu, terus masukin beras ke ketupat, sebelumnya memang belum pernah. Seru, banyak pengalaman bias ngerasain jadi petani, membuat tempe seru sih,” kata Kaesang, salah satu wisatawan.

“Untuk mengenalkan pada anak-anak ya, terutama di era pandemi seperti sekarang ini lebih intens dengan dunia digital, dengan handphone, game-game online, dengan kegiatan ini untuk mengenalkan anak kegiatan di desa bersepeda onthel, menanam padi, membuat tempe, membuat ketupat itu ga kalah menarik dan mereka juga menikmati,” tutur Fauzi Karim, wisatawan lainnya.

Sementara Towil, pemandu wisata sekaligus pemilik Towil Fiest sendiri juga mengatakan bahwa dengan adanya wisata bernuansa pedesaan ini, ia berharap agar masyarakat bisa sadar dan turut menjaga ekosistem. (SA/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *