Lensa Olahraga

Canggih! Bola Piala Dunia 2022 “Al Rihla” Dilengkapi Teknologi AI, Perlu di-Charge Sebelum Bertanding

Piala Dunia 2022 di Qatar yang merupakan pertandingan pesta sepak bola bergengsi telah digelar sejak 20 November 2022 lalu. Sampai saat ini perhelatan bergengsi Piala Dunia 2022 itu sudah memasuki tahap perempat final.

Tentunya, ajang Piala Dunia 2022 kali ini menggunakan inovasi teknologi tercanggih yang ada sekarang dan berbeda dari Piala Dunia sebelumnya, salah satunya bola sepak yang dipakai.

Bola yang diberi nama “Al Rihla” dengan makna ‘Perjalanan’ dalam bahasa Arab itu, memiliki sensor dan mengandalkan sistem Video Assistant Referee (VAR/Asisten Wasit Video).

Kehadiran teknologi dan sensor itu membuat Al Rihla mampu memberikan data secara akurat. Misalnya, mendeteksi pergerakan dan dampak dari tiap tendangan serta sundulan bola di lapangan. Kemampuan mendeteksi tersebut dimungkinkan berkat sensor yang ada di dalam bola.

Sensor itu juga membantu wasit untuk menentukan berbagai macam keputusan, seperti apakah bola keluar lapangan, melewati garis gawang, dsb.

Sensor seberat 14 gram yang ada di dalamnya, berfungsi sebagai sensor pelacakan secara real time saat bola digunakan. Karena itu, bola di Piala Dunia 2022 Qatar ini tak hanya harus dipompa, melainkan juga harus diisi daya (di-charge) terlebih dahulu sebelum digunakan di lapangan.

Dilansir dari The Sun, Sabtu (10/12), sensor bola tersebut dibekali baterai berkapasitas kecil yang dapat bertahan selama enam jam penggunaan aktif. Akan tetapi, jika tidak digunakan sensor dalam bola dapat bertahan selama 18 hari.

Bola Al Rihla sendiri diproduksi oleh Adidas yang bekerja sama dengan KINEXON. KINEXON bertanggung jawab mengembangkan sensor Al Rihla yang digunakan untuk mensukseskan pertandingan Piala Dunia 2022 tersebut.

“Setiap kali bola ditendang, disundul, dilempar, hingga ditekan, sistem dapat mendeteksi dengan kecepatan 500 frame per detik,” kata Maximilian Schmidt (Pendiri dan Direktur pengelola KINEXON).

Cara kerja sensor yang dipakai adalah ketika bola digerakkan, data akan dikirim langsung ke sensor Local Positioning System (LPS). Sensor LPS itu terdapat di antena jaringan yang dipasang di sekitar lapangan.

“Ketika bola keluar lapangan saat permainan, dan bola baru dilempar atau ditendang ke dalam menggantikan bola sebelumnya, sistem backend KINEXON secara otomatis ditransfer ke data bola yang baru tanpa perlu campur tangan manusia,” ujar Schmidt.

Selain teknologi bola sepak, ada terdapat teknologi lainnya juga selama pertandingan Piala Dunia tahun ini, seperti teknologi offside semi-otomatis, aplikasi AR untuk pemain, teknologi AC raksasa, dan lainnya. (AM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *