Lensa Jogja

Krisis Peti Mati, Relawan Jogja Gotong Royong Bantu Buat

Banyaknya kasus kematian akibat covid -19 membuat peti mati makin susah dicari, pasalnya menurut protokol yang diterapkan jenazah pasien covid 19 harus dikuburkan menggunakan peti.

Melihat stok peti mati makin krisis, relawan jogja gotong royong yang berasal dari para alumnus aktifis gelanggang UGM bantu buat peti mati. Berkat donasi yang dikumpulkan dan niat tulus dari para relawan mereka mencoba membuat peti mati tanpa ada bakat maupun pengalaman sebelumnya.

Juru bicara relawan Jogja Gotong Royong menyampaikan bahwa ide membuat peti mati berasal dari temannya yang bernama Capung. Pada saat itu capung berkeinginan untuk membantu korban covid-19 karena melihat kondisi memprihatinkan rumah sakit umum pusat dr Sardjito.

“Karena itu pengadaannya, krisisnya itu saat itu bukan main. Jadi kebutuhan dari rumah sakit sardjito saat itu 60, hanya bisa terpenuhi 20 atau 30 saat itu. Sehingga jenazah yang seharusnya sudah bisa dimakamkan, sudah disucikan, saat itu tidak bisa. Bisa menunggu 2 sampai 4 jam.” Jelas Herlambang Yudodarmo, Jubir Relawan Gotong Royong.

Hingga saat ini permintaan peti yang masuk ke relawan Jogja Gotong Royong terus bertambah, dalam sehari dapat membuat sekitar 20 hingga 30 mati.

Meski demikian Herlambang menyampaikan bahwa pada awalnya anggota relawan tidak memiliki keahlian dalam bidang perkayuan. Berbekal dari keinginan membantu para warga yang kesulitan mencari peti mati para relawan ini terus belajar mengenai cara membuat peti mati dari berbagai sumber.

“Setiap hari tu kami belajar. Ada perubahan ukuran, ada perubahan bentuk sedikit, tutup yang rata kemudian berubah lagi. Bukan kendala sebenernya, kami selalu belajar lagi. Untuk dapat mendapat bentuk yang bagus, tidak terlalu lama, hanya sekitar tiga harian.” Lanjut Herlambang Yudodarmo, Jubir Relawan Gotong Royong.

Awalnya peti yang dibuat relawan Jogja Gotong Royong hanya ditujukan kepada rumah sakit umum pusat dr Sardjito dan rumah sakit UGM. Namun dikarenakan semakin banyak permintaan masuk akhirnya relawan memutuskan untuk turut membantu korban covid -19 di Yogyakarta dan bahkan di luar Yogyakarta.

Jumlah tenaga pembuat peti relawan Jogja Gotong Royong terus mengalami penambahan, hal tersebut tentu membuat relawan jogja gotong royong dapat membuat peti lebih banyak.

Dana untuk pengadaan peti mati ini diperoleh dari hasil donasi yang diterima relawan Jogja Gotong Royong, oleh karenanya distribusi peti dari relawan Jogja Gotong Royong tidak di pungut biaya sepeserpun. Untuk distribusi peti sendiri Jogja Gotong Royong mendistribusikan peti-peti buatannya langsung ke rumah sakit di Yogyakarta. (UMW/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *