Lensa Manca

Eksploitasi Seks Anak, Seorang Pedofil Dipenjara 129 Tahun di Filipina

Pria Australia telah dijatuhi hukuman penjara selama 129 tahun oleh pengadilan Filipina, pada Rabu (9/11), akibat kasus kejahatan seksual yang dilakukannya pada anak-anak. Diketahui, korban termuda dari Peter Gerard Scully adalah bayi berusia 18 bulan.

“Korban termasuk seorang bayi perempuan berusia 18 bulan dan seorang anak yang mayatnya ditemukan terkubur di bawah lantai rumah yang disewa oleh Scully,” tutur Barola-Uy, Jaksa Regional di Kota Cagayan de Oro, dilansir dari AFP, Sabtu (12/11).

“Saya berharap ini mengirimkan pesan yang sangat kuat kepada semua pelaku, semua penyelundup manusia, bahwa kejahatan itu tidak ada untungnya,” lanjutnya.

Diketahui, Scully sendiri pernah ditangkap pada tahun 2015 di Malaybalay, Filipina Selatan, setelah dirinya berhasil melarikan diri dari Australia pada 2011.

Dirinya datang ke Filipina karena menghindari tuduhan penipuan di negara asalnya. Ia lantas mendirikan bisnis cybersex, di mana dia merekam gadis-gadis remaja yang berasal dari keluarga miskin saat berhubungan seks dengan Scully. Video tersebut kemudian dijual kepada para pelanggan dari berbagai negara, seperti Jerman, AS, dan Brazil.

Vonis ini menjadi yang kedua bagi Peter Gerard Scully. Sebelumnya, dirinya bahkan pernah divonis hukuman seumur hidup atas kasus pemerkosaan dan perdagangan anak perempuan. Telah ada peringatan sebelumnya bahwa Filipina menjadi pusat global untuk eksploitasi seks anak. Hal ini diperkeruh dengan tingginya angka kemiskinan, kefasihan berbahasa Inggris, dan konektivitas internet yang tinggi.

Tak hanya Scully, ada tiga terdakwa lainnya yang turut dijerat sebanyak 60 dakwaan oleh pengadilan Filipina. Hal itu mencakup penyelundupan manusia, pornografi anak, penganiayaan anak dan pemerkosaan.

Salah satu dari tiga terdakwa adalah kekasih Scully, Lovely Margallo. Kekasihnya itu turut diadili dan dijatuhi hukuman 126 tahun penjara. Sedangkan, dua terdakwa lainnya dijatuhi hukuman lebih dari sembilan tahun penjara. (RY/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *