Sumbang Suara Soal Kasus Sambo, Hacker Bjorka Sentil Eks Kapolri Tito

Ditangguhkannya akun Twitter yang digunakan untuk bersuara soal peretasannya, tak membuat Hacker Bjorka bungkam begitu saja. Tak lagi bisa menggunakan akun @bjorkanism, Bjorka pun langsung muncul lagi dengan akun barunya @bjorxanism.

Namun, akun baru yang tak jauh berbeda itu, kemudian juga ditangguhkan oleh Twitter, tak lama setelah mengirimkan beberapa cuitan, yang salah satunya menyinggung kasus Ferdy Sambo.

Selain melalui Twitter, Bjorka juga diketahui aktif bersuara melalui grup Telegram yang dibuatnya, yakni t.me/bjorkanesian.

Dalam kasus kematian Brigadir J yang didalangi oleh Sambo, kata Bjorka, yang paling banyak tau soal mantan Kadiv Propam itu adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

“Kalian dapat menanyakan soal Sambo kepadanya. Karena Sambo adalah orangnya (anak buahnya),” kata Bjorka dalam telegramnya, dikutip pada Selasa (13/9).

Sebagaimana diketahui, Sambo merupakan anak buah dari mantan Kapolri Tito Karnavian saat masih menjabat di kepolisian dulu.

Bersamaan dengan pernyataan itu, Bjorka pun menyertakan deretan data pribadi milik Tito, seperti nama, nomor telepon, NIK, nomor KK, alamat, golongan darah hingga data vaksin.

Selain Tito, ada pula beberapa pejabat negara yang menjadi korban peretasan itu, di antaranya Menkominfo Johnny G. Plate, Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick, pegiat media sosial Denny Siregar, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sebelumnya, Bjorka telah berhasil membobol miliaran data publik, yang tersimpan di Kementerian Kominfo dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bahkan, ia juga dengan berani menyebut nama Muchdi Purwopranjono, Ketua Umum Partai Berkarya, sebagai dalang di balik pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib belasan tahun silam. (AKM/L44)