HeadlineLensa Terkini

Setelah Buruh dan Mahasiswa, Giliran Ojek Online Turun ke Jalan

Setelah demo dari buruh dan mahasiswa pada Senin-Selasa lalu, kini giliran para driver ojek online yang turun ke jalan untuk menolak kenaikan harga BBM.

Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM, dinilai oleh publik sebagai keputusan yang kurang tepat dan malah merugikan masyarakat. Kerugian tersebut salah satunya berimbas besar pada ojek online.

Sebelum kebijakan kenaikan harga BBM dikeluarkan, pada hari Senin 29 Agustus 2022 lalu, sejumlah driver ojek online melakukan demonstrasi untuk menolak kenaikan harga BBM di gedung DPR RI.

Pada aksi tersebut, pendemo menyebut bahwa kenaikan harga BBM tidak menjamin kesejahteraan rakyat akan membaik.

“Warga negara Indonesia menolak kenaikan harga BBM!
Kenapa kita menolak itu? Karena ketika BBM naik, semua harga ikutan naik! Apakah kesejahteraan kita naik? Apakah taraf hidup kita naik? Tidak!” ucap para demonstran dalam aksi itu.

Aksi para ojol tersebut, rupanya tidak dapat menggerakan hati pemerintah, sehingga harga BBM tetap naik dan memancing respon publik.

Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (7/9), dikabarkan bahwa driver ojek online di Purwokerto akan turun ke jalan melancarkan aksi demonstrasi pada Minggu ini. Mereka akan berbondong-bondong menggeruduk kantor DPRD Banyumas, untuk menyampaikan tuntutannya dalam hal ini.

Berbeda dengan demo dari buruh dan mahasiswa, driver ojek online ini menuntut agar pemerintah tetap memberikan subsidi sebanyak 30% atau membuat penyesuaian tarif ojek online. Tuntutan tersebut sama seperti tuntutan mereka sebelumnya pada aksi di tanggal 29 Agustus 2022.

Sementara diketahui, Kementerian Perhubungan sebelumnya telah beberapa kali menunda diterapkannya kenaikkan tarif ojek online, karena berbagai alasan.

Terakhir kali, Kemenhub mengaku menunda kenaikkan tarif ojol, karena masih dibutuhkan pertimbangan dari berbagai pihak terkait. (NNK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *