Lensa Jogja

Mahasiswa UMY Ciptakan Pesawat Tanpa Awak

10 orang mahasiswa dari Teknik Mesin dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yang tergabung dalam Tim startup Aero Fun Research Tech, telah berhasil menciptakan sebuah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak, dengan kualitas yang sepadan buatan luar negeri.

Pembuatan UAV tersebut, kini telah memasuki tahap akhir. Dibuat dengan berbahan baku material karbon keplar yang terbukti lebih ringan, tetapi lebih kuat dari baja, juga anti api. Usai bodi pesawat, ekor dan baling-baling terpasang, selanjutnya memulai tahapan penanaman mesin kontrol pesawat dan penyusunan kode kendali dalam aplikasi.

Setelah semua tahapan rampung digarap, pesawat tanpa awak ini pun siap diterbangkan. Untuk proses take off, masih dilakukan secara manual layaknya menerbangkan pesawat kertas.

Namun, pada ketinggian 70 meter, pesawat ini akan memasuki mode auto pilot, terbang secara autonomus atau terbang otomatis, sesuai jalur yang sudah dirancang dalam aplikasi, serta dapat menyeimbangkan sendiri posisi terbangnya.

Kemampuan terbangnya, di ketinggian 350 meter dengan durasi satu jam. Sementara jarak jelajahnya, mampun mencapai 28 kilometer yang ditempuh dalam waktu 28 menit.

Selain material mesin pengendali yang masih impor, teknik pemrograman jalur terbang juga masih menjadi kendala tim ini selama proses pembuatan UAV.

“Karena masih terbatas di lingkungan kita yang mengerti pemrograman khusus seperti ini,” kata Fallah Alfrido, Ketua Tim, Rabu (10/8).

Dibutuhkan dana sebesar Rp20-25 juta untuk menyelesaikan satu unit pesawat tanpa awak tersebut, dengan proses pembuatan selama satu tahun.

Nantinya, UAV akan dimanfaatkan untuk berbagai sektor, baik dalam bidang kesehatan, seperti  mengirim obat-obatan ke lokasi yang tidak bisa dijangkau menggunakan kendaraan darat, dengan kemampuan mengangkat beban hingga 800 gram.

Serta dalam sektor kebencanaan, pesawat ini juga bisa digunakan untuk melakukan pemetaan wilayah, karena dilengkapi dengan kamera yang dipasang dibagian kepala pesawat.

Tim pembuatan UAV ini, terdiri dari 10 orang mahasiswa dari Teknik Mesin UMY dan  mahasiswa Farmasi UMY. Mereka mengklaim, pesawat yang dihasilkan tersebut sepadan dengan pesawat buatan luar negeri. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *