Headline

Kapolri Bentuk Tim Khusus, Usut Kejanggalan Kasus Baku Tembak Sesama Polisi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah membentuk Tim investigasi, yang terdiri dari orang-orang kredibel dan dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy. Tim ini akan menyelidiki peristiwa tewasnya Brigadir J, dalam insiden baku tembak dengan Bharada E, di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Melansir dari laman polri.go.id Kamis (14/7) Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri sekaligus Ketua Timsus, Komjen Agung Budi Maryoto, mengaku bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian langkah penyelidikan.

“Pertama tentu melaksanakan pendalaman terhadap olah TKP, kemudian juga pendalaman terhadap hasil autopsi, kemudian juga pendalaman terhadap saksi-saksi,” ujar Agung

Agung menyataka, dirinya belum bisa membeberkan hasil perkembangan penyelidikan secara secara signifikan. Ia juga tidak menjelaskan lebih lanjut, sudah berapa saksi yang telah diperiksa dan materi pemeriksaan saksi.

Agung mengklaim, polisi siap untuk membuka berbagai data dan temuan terkait kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J, dan akan memberikan akses seluas-luasnya kepada tim penyidik dari Komnas HAM, untuk membantu pengusutan kasus ini. Ia pun menegaskan, jika tim khusus akan bekerja secara transparan dan terbuka sesuai dengan mandat Kapolri.

Kasus ini jadi sorotan berbagai pihak karena dinilai janggal. Kejanggalan soal peristiwa ini salah satunya, yaitu Peristiwa baku tembak Brigadir J dengan Bharada E terjadi pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Namun, kasus baru terungkap pada Senin (11/7) siang menjelang petang.

Kejanggalan lain datang dari keluarga Brigadir J. Keluarga mengaku tak bisa terima dengan kronologi yang diceritakan polisi. Keluarga juga mengaku melihat ada luka selain tembakan, seperti sayatan dan memar di jasad Brigadir J.

Dalam konfrensi pers di hadapan wartawan, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan, jika Brigadir J bertugas sebagai driver istri Kadiv Propam. Sedangkan Bharada E merupakan ajudan pribadi dari Kadiv Propam. Namun, keterangan berbeda disampaikan pihak keluarga, yang mengatakan bahwa Brigadir J sudah dua tahun bekerja menjadi ajudan Ferdy Sambo.

Bharada E yang merupakan ajudan pribadi dari Kadiv Propam, tidak ikut Kadiv Propam yang sedang berada di luar rumah untuk melakukan tes PCR COVID-19. Dari keterangan yang wartawan didapatkan, tidak diketahui di mana lokasi persis Kadiv Propam melakukan tes PCR tersebut.

Adapun kamera tersembunyi atau CCTV yang berada di pos keamanan rumah Dinas Polri tersebut semuanya mati karena decoder-nya rusak akibat tersambar petir. Sementara dua tetangga di tempat kejadian itu, juga diketahui sama-sama tidak mendengar suara tembakan. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *