Headline

Menag Yaqut Catat 12 Evaluasi untuk Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi

Penyelenggaran ibadah haji 1443H/2022 tahun ini, diklaim berjalan dengan maksimal, setelah dua tahun pandemi dan meski dengan persiapan yang cukup singkat, yakni sekitar 2 bulan. Hal itu, disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat evaluasi bersama pihak terkait.

“Dengan dua bulan waktu persiapan, apa yang dilakukan petugas sudah sangat maksimal dalam melayani jemaah haji,” kata Menag dalam keterangan resminya, dikutip pada Kamis (14/7).

Deretan pelayanan yang dimaksud adalah di antaranya, katering makanan yang awalnya hanya 2 kali, menjadi 3 kali, hotel setaraf bintang 3 yang berada di kawasan markaziyah, dan bus sholawat yang selalu siap 24 jam.

Namun, meski dianggap maksimal, Menag Yaqut juga tak menampik beberapa kekurangan yang ada selama pelayanan jamaah haji, dari sebelum berangkat, ketika beribadah, dan jelang kepulangan.

Beberapa hal yang dianggap harus lebih dimaksimalkan untuk tahun ke depannya, di antaranya sempat terjadi pemadaman listrik di Arafah dan pembimbing ibadah yang diharapkan adalah orang yang memahami kaidah fiqih.

“Kita juga akan memperbanyak pembimbing ibadah haji perempuan, karena mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan,” tambahnya.

Lebih lanjut, tak hanya evaluasi untuk Indonesia sendiri, Menag Yaqut juga merinci setidaknya 12 poin, yang menjadi evaluasi untuk pemerintah Arab Saudi, dalam hal ini, disampaikan kepada Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi, Tawfiq F Al-Rabiah.

Adapun 12 poin tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan kesehatan jemaah untuk mendeteksi jemaah risiko tinggi sebelum berangkat;

2. Optimalisasi fungsi televisi hotel dan sosial media untuk sosialisasi;

3. Pembinaan penyusunan program KBIH;

4. Penyiapan naskah khutbah wukuf di tenda jemaah;

5. Mengefektifkan koordinasi petugas haji Indonesia dengan petugas maktab;

6. Posko haji khusus di hotel terdekat Masjidil Haram dan Nabawi;

7. Desain baju petugas ditambah identitas negara Indonesia berbahasa Arab;

8. Memperbanyak toilet wanita di Arafah dan Mina;

9. Penguatan manasik haji di Tanah Air;

10. Penyiapan kursi roda dan mobil golf untuk evakuasi jemaah sakit di Mina;

11. Peningkatan kualitas Pembimbing Ibadah Haji (TPIHI) dengan penguasaan Fiqih haji yang baik

12. Petugas Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) diisi orang dengan pengetahuan medis dan fisik kuat.

“Kami berdua sepakat untuk meningkatkan kualitas layanan haji yang tahun ini sudah berjalan baik dan akan terus memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada,” kata Menag menambahkan. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *